Boys Market 2016, Satu Tempat untuk Produk Lokal Kesukaan Lelaki

Reading time: 2 menit
boys market 2016

Jakarta (Greeners) – Mengusung tagline “Boys will be boys”, Idcreativeworld (ID) menggelar sesi final road show Boys Market 2016 pada 3-6 november 2016 di Piazza Gandaria City Mall, Jakarta Selatan. Acara ini merupakan lanjutan dari sesi sebelumnya yang sudah terlebih dahulu digelar di Food Society Mal Kota Kasablanka Jakarta pada tanggal 18-23 Oktober 2016.

Sesuai namanya, event yang rutin digelar sejak 2014 ini mencoba menghadirkan segala hal yang disukai lelaki ada dalam satu tempat. Mulai dari fesyen, hobi, musik sampai kuliner. Namun bukan hanya itu, lebih dari 100 brand yang ikut berpartisipasi hampir semuanya merupakan produk lokal kreasi anak bangsa.

Idcreativeworld selaku penyelengara mengakui meski ada kesulitan dalam mengumpulkan 100 brand yang semuanya berkonsep lelaki, proses kurasi ketat tetap mereka lakukan guna menjaga kualitas acara yang diharapkan bisa menjadi kebanggaan Indonesia dan menjadi daya tarik wisata Indonesia kedepannya.

Dengan target transaksi yang diharapkan lebih dari 2,5 milyar rupiah selama total 10 hari penyelenggaraan dan target pengunjung lebih dari 40 ribu orang, Boys Market 2016 nyatanya bukan hanya menarik minat pengunjung pria yang datang. Tidak sedikit pengunjung wanita yang datang untuk menikmati beragam hiburan yang ada.

Salah satu yang cukup mendapat perhatian adalah gelaran fashion show yang berlangsung pada hari ketiga pelaksanaan acara. Dalam fashion show tersebut para pengunjung bisa menikmati peragaan busana yang secara bergantian menampilkan beragam produk fesyen pria mulai dari Gammarace by Tyramona, Priya by Dana Duryatna, The Last One by Jerry Likumahwa, dan PUA Heritage yang datang langsung dari Malaysia.

Deci Ramona, desainer sekaligus pemilik Gammarace, menyatakan keikutsertaannya dalam gelaran kali ini selain untuk memperkenalkan produknya, acara ini merupakan ajang yang tepat untuk lebih memperkenalkan budaya Indonesia. Salah satunya adalah motif kain khas daerah yang juga menjadi ciri khas pada desain pakaian Gammarace.

“Buat saya, menjadi tantangan tersendiri agar beragam motif khas daerah mampu diaplikasikan kedalam desain pakaian yang disukai dan bisa digunakan semua orang dalam berbagai kesempatan, bukan hanya bisa dipakai model pada fashion show,” katanya.

Deci berharap event Boys Market bisa terus berjalan dan bisa menjadi salah satu pendorong berkembangnya industri kreatif di Indonesia.

Penulis: AT/G39

Top