Dorong Kepedulian Masyarakat Terhadap Laut, Greenpeace Adakan Festival Laut

Reading time: 2 menit
Festival Laut. Foto: greeners.co

Jakarta (Greeners) – Menyadari kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan laut, lembaga swadaya masyarakat (LSM) Greenpeace Indonesia mengadakan sebuah acara bertajuk Festival Laut. Kepada Greeners, Afif Saputra selaku penanggung jawab acara menyatakan bahwa Festival Laut diadakan untuk menimbulkan perhatian dan kepedulian masyarakat perkotaan, khususnya Jakarta, mengenai permasalahan-permasalahan yang ada di Laut.

“Masyarakat dan pemerintah seringkali memandang laut sebagai halaman belakang,” ujar Afif pada Sabtu (19/9), di lokasi perhelatan Festival Laut di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.

Festival Laut. Foto: greeners.co

Festival Laut. Foto: greeners.co

Masyarakat, sebut Afif, belum banyak mengerti tentang pentingnya keberadaan laut bagi kehidupan sehari-hari. Dalam hal konsumsi misalnya, selain ikan atau makhluk laut lainnya, laut menyumbang oksigen cukup besar bagi kehidupan di Bumi. Menurut Afif, porsi yang disumbang laut mencapai 50 persen dari keseluruhan oksigen di Bumi.

“Orang-orang tahunya hanya hutan dan pohon, padahal laut juga menyumbang udara,” ujarnya.

Greenpeace juga menyoroti eksploitasi ikan yang berlebihan (over fishing) sebagai ancaman terbesar dalam permasalahan laut. Menurut data yang dipaparkan Greenpeace, jumlah kapal yang ada di dunia mencapai dua kali lipat dari jumlah keseluruhan ikan yang hidup di laut.

Penanggung jawab acara Festival Laut, Afif Saputra. Foto: greeners.co

Penanggung jawab acara Festival Laut, Afif Saputra. Foto: greeners.co

Menurut Afif, hampir 90 persen stok ikan di dunia telah dikuras berlebihan akibat cara penangkapan ikan yang merusak dan tidak berkelanjutan. “Kita ada dalam masa di mana terjadi pengurasan habis-habisan di lautan,” katanya.

Selain itu, satwa laut yang seharusnya menjadi satwa yang dilindungi seperti hiu dan penyu, masih banyak diburu. Indonesia sendiri, menurut Afif, adalah eksportir hiu terbesar di dunia. Hiu yang berasal dari Indonesia banyak di ekspor ke Negara Asia Timur, khususnya Hongkong dan Taiwan untuk dijadikan sup sirip hiu. “Kalau masalah rasa sebenarnya masih banyak alternatif, tapi untuk masalah perlindungan laut kita enggak punya pilihan lain,” tegas Afif.

Festival Laut sendiri baru pertama kali diadakan oleh Greenpeace. Dalam pantauan Greeners, acara yang bertemakan “I Love My Ocean” ini cukup ramai dikunjungi masyarakat, khususnya keluarga dan anak-anaknya. Acara ini melibatkan 30 komunitas, dari komunitas pemerhati lingkungan seperti ForBali sampai komunitas sablon cukil.

Penulis: TW

Top