Penanaman 10.000 Mangrove, Generasi Millenial Diajak Peduli Lingkungan

Reading time: 2 menit
10.000 mangrove
Foto: greeners.co/Dewi Purningsih

Jakarta (Greeners) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diwakili oleh Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung KLHK Hilman Nugroho, Ketua Koalisi Lestari Hutanku Seto Mulyadi, Miss Earth Indonesia 2017 Michelle Victoria Alriani, dan aktor Jefri Nichol melakukan kick off penanaman 10.000 mangrove serentak di 10 kota di Indonesia. Acara ini ditandai dengan penanaman 1.000 batang mangrove bersama generasi muda di Blok Elang Laut Taman Wisata Alam Angke Kapuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jakarta, Minggu (14/01/2018).

“Hari ini telah dilakukan penanaman pohon sebanyak 10.000 batang mangrove di 10 kota di Indonesia. Ini melibatkan tidak kurang 3.650 Koalisi Lestari Hutanku termasuk anak-anak umur 6 tahun sampai SMA dan mahasiswa umur 21 tahun,” ujar Dirjen PDASHL KLHK Hilman Nugroho.

Menurut Hilman, dari seluruh hutan mangrove di dunia, 19 persennya ada di Indonesia, yaitu sebesar 3,48 juta hektar. Luas ini terdiri dari 1,67 ha hutan mangrove dalam keadaan baik dan 1,81 juta ha dalam kondisi rusak. Padahal, ada banyak manfaat mangrove yang bisa diperoleh selain mencegah abrasi.

“Kalau mangrove di Jakarta rusak maka intrusi air laut akan semakin masuk ke daratan. Mangrove itu berguna bagi kita. Bisa diolah untuk makanan, membuat kertas, untuk batik, tepung, sirup sampai untuk wisata alam,” ucap Hilman.

Penanaman mangrove ini, lanjut Hilman, juga sekaligus bentuk dukungan Gerakan Tanam 25 Pohon Seumur Hidup, dimana 5 pohon ditanam saat SD, 5 pohon saat SMP, 5 pohon saat SMA, 5 pohon saat perguruan tinggi, dan 5 pohon saat menikah.

10.000 mangrove

Foto: greeners.co/Dewi Purningsih

Dalam kesempatan tersebut, Seto Mulyadi atau biasa disapa Kak Seto Ia mengaku cukup khawatir dengan kondisi lingkungan saat ini. Menurutnya jika penghijauan dilupakan, maka lingkungan akan semakin rusak.

“Cukup mengkhawatirkan kondisi lingkungan kita saat ini sehingga kalau tidak ada gerakan mencintai lingkungan kembali ke anak-anak dan generasi muda, dikhawatirkan lebih banyak lagi (tanah) negeri ini tandus dan lirik lagu “Indonesia yang subur dan makmur” hanya tinggalkan kenangan saja,” katanya.

Kak Seto juga menambahkan bahwa kegiatan penghijauan seperti menanam mangrove bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan luar ruang yang menyenangkan bagi generasi muda. Manfaat kegiatan ini pun akan dirasakan oleh banyak orang dan lingkungan.

“Kalau (menanaman pohon) itu dilakukan secara terus-menerus, saya kira akan sangat besar pengaruhnya. (Kegiatan) ini harus memberdayakan potensi dari generasi muda dan ternyata mereka sangat semangat, sangat peduli dan ini menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan,” ujar Kak Seto.

Siswa-siswi dari SDN Kenari 07 Salemba yang turut serta dalam kegiatan ini juga terlihat antusias. Mereka rela untuk terkena lumpur, basah, kotor demi menanam batang-batang mangrove di Blok Elang Laut Taman Wisata Alam Angke Kapuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jakarta.

“Senang banget bisa menanam pohon mangrove. Semoga adik-adik kelas aku juga bisa seperti ini dan bisa belajar menanam mangrove juga,” ujar Syagova, siswa kelas 6 SD dari SDN 07 Salemba.

Penulis: Dewi Purningsih

Top