Warga Sekitar Hutan Diajak Tanam Pohon Lestarikan Mata Air

Reading time: 2 menit
mata air
Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Pasuruan (Greeners) – Yayasan Sanggar Indonesia Hijau (Si Hijau), Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mengajak Perhutani dan masyarakat sekitar hutan di wilayah Pasuruan, Malang dan Mojokerto menanam pohon. Upaya konservasi ini selain untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan juga menjaga kelestarian hutan terutama mata air.

“Kami menargetkan sebanyak 25 ribu pohon akan ditanam di sejumlah titik. Penanaman pohon ini dilakukan secara bertahap,” kata pegiat lingkungan dari Lembaga Pelatihan dan Pemagangan Yayasan Sanggar Indonesia Hijau, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Sugiarto, Senin (18/09).

Sugiarto yang juga peraih Kalpatru atas kerja kerasnya melestarikan sumber mata air di wilayah Pasuruan ini mengungkapkan pihaknya memiliki kepentingan dalam usaha konservasi. Selain pendidikan lingkungan dan aplikasi di lembaga pemagangannya, juga karena ingin melestarikan mata air yang terus bekurang karena kerusakan hutan.

“Masyarakat harus sadar tak bisa terus memanfaatkan air dan hutan tanpa memikirkan konservasi. Pendidikan lingkungan bagi warga dan usaha konkrit untuk melestarikan lingkungan hutan dengan cara konservasi harus terus dilakukan. Kita akui upaya konservasi ini sangat berat. Saya sudah bertahun-tahun konsisten dalam konservasi hutan tahu betul akan hal itu. Jangankan diajak menanam, merawat hutan saja susah,” urainya.

Sugiarto mengatakan selain akan menerjunkan kader-kader lingkungan, pihaknya juga akan menyediakan bibit dan semua keperluan untuk konservasi tersebut. “Ini wujud komitmen kami terus-menerus berkampanye kelestarian hutan. Kami ingin kesadaran pelestarian lingkungan hutan menjadi kesadaran bersama dan kebutuhan bersama. Di tempat kami banyak kader lingkungan, ada pembibitan dan kegiatan ini bisa menjadi pemagangan,” tandasnya.

Wakil Administratur Pehutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pasuruan, Untung Saptono Hadi, mengatakan pihaknya menyambut baik rencana penanaman 25 pohon tersebut. “Kami menyediakan lahan untuk kegiatan konservasi Sanggar Indonesia Hijau dan LMDH. Yayasan ini merupakan salah satu tempat pendidikan untuk lingkungan, harapannya setiap adanya kegiatan ada aplikasinya,” katanya.

Untung mengatakan dalam konservasi ini pihaknya memilih lokasi yang terdapat sumber mata air. “Kami pilih lokasi-lokasi yang memiliki sumber air. Sehingga Usaha konservasi ini selain pendidikan juga menjaga sumber-sumber air yang ada,” tandasnya.

Pohon-pohon yang ditanam di lokasi-lokasi konservasi tak untuk ditebang, sebagaimana pohon di hutan produksi. Pihaknya meminta agar pohon yang ditanam berupa pohon produktif seperti nangka, durian dan lainnya. “Sehingga masyarakat hutan tak tergoda untuk menebang pohon, tapi tetap bisa menikmati hasil pohon yang ditanam,” katanya.

Dijelaskannya 25 ribu pohon tersebut akan ditanam di Resort Pemangku Hutan (RPH) Cowek, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Lawang Timur, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pasuruan Perum Perhutani. Antara lain di petak 39e, petak 39f, petak 39a2, petak 39 I, petak 39 M. Selain di lima petak tersebut, kedepan lokasi lain juga disiapkan untuk lokasi konservasi.

Penulis: MA/G12

Top