170 Juta Hektar Hutan Dunia Diperkirakan Hilang Pada 2030

Reading time: 2 menit
Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Menurut laporan yang dirilis oleh World Wildlife Fund (WWF), lebih dari 170 juta hektar hutan dunia diperkirakan akan hilang sepanjang tahun 2010 hingga 2030. Dalam laporan WWF Living Forest Report tersebut tertulis ada wilayah yang disebut dengan “Deforestation fronts” yang berkemungkinan akan musnah dalam waktu 20 tahun kedepan seperti Amazon, Atlantic Forest dan Grand Chaco, Borneo (Kalimantan), Cerrado Choco-Darien, Congo-Basin, Afrika Timur, bagian timur Australia, Greater Mekong, New Guinea dan Sumatera.

Direktur Program Hutan WWF Internasional, Rodney Taylor, mengatakan, laporan dari Living Forest Report tersebut didasarkan pada pada analisis WWF sebelumnya yang menunjukkan bahwa ada lebih dari 230 juta hektar hutan terancam akan hilang pada tahun 2050.

Oleh karena itu, katanya, laju hilangnya hutan di dunia harus dihentikan hingga mendekati nol pada tahun 2020 agar dunia dapat terhindar dari dampak perubahan iklim dan kerugian ekonomi yang akan ditimbulkan.

“Penyebab utama deforestasi ini adalah perluasan area pertanian termasuk peternakan komersial. Ada juga perluasan minyak sawit dan kedelai dan ada juga perambahan skala kecil oleh petani,” jelasnya di Jakarta, Selasa (28/04).

Direktur Program Hutan WWF Internasional, Rodney Taylor (ke dua dari kanan). Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Direktur Program Hutan WWF Internasional, Rodney Taylor (ke dua dari kanan). Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Keadaan ini juga terjadi di Indonesia. Menurut Direktur Kebijakan dan Transformasi WWF Indonesia, Budi Wardhana, Sumatera telah kehilangan lebih dari setengah hutan alam karena perkebunan untuk produksi kertas dan minyak sawit.

Selain itu, lanjutnya, tutupan hutan di Borneo, termasuk Malaysia dan Brunei Darussalam juga dapat berkurang jauh dari seperempat tutupan hutan aslinya pada tahun 2020.

“Bahkan, New Guinea yang meliputi Indonesia dan Papua New guinea dapat kehilangan tujuh juta hektar hutan antara tahun 2010 sampai 2030 jika rencana pembangunan pertanian berskala besar terwujud,” tutupnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top