BMKG: Masyarakat Tidak Perlu Khawatir Isu Equinox

Reading time: < 1 menit
equinox
Ilustrasi: pixabay.com

Jakarta (Greeners) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar tetap tenang menanggapi isu yang menyatakan bahwa suhu udara di Indonesia dapat mencapai 40 derajat Celcius pada saat fenomena equinox terjadi.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG, Harry Tirto Djatmiko mengatakan bahwa equinox bukanlah fenomena seperti Heat Wave (gelombang panas) yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.

BACA JUGA: BMKG: Waspadai Bencana Hidrometeorologi

“Saat ini, secara umum kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembab atau basah meski di beberapa wilayah sedang memasuki masa periode transisi atau pancaroba. Jadi tidak perlu khawatir,” kata Harry, Jakarta, Jumat (17/03).

Equinox sendiri adalah salah satu fenomena astronomi di mana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung selama dua kali dalam satu tahun, yaitu pada 21 Maret dan 23 September. Keberadaan fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis apalagi di indonesia.

“Kita sama-sama tahu, rata-rata suhu maksimal di Indonesia itu mencapai 32 sampai 36 derajat Celcius,” ujar Harry.

BACA JUGA: Pesan Berantai Fenomena Equinox Tidak Benar

Sekadar informasi, tahun lalu fenomena equinox pernah menarik perhatian publik, khususnya pengguna internet (netizen). Di media sosial, netizen ramai membicarakan dan membagikan informasi yang tidak benar tentang fenomena ini. BMKG sendiri telah memberikan klarifikasi untuk meluruskan informasi tersebut.

Penulis: Danny Kosasih

Top