Enam Provinsi Tetapkan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan

Reading time: 2 menit
siaga darurat
Ilustrasi: greeners.co

Jakarta (Greeners) – Enam provinsi di beberapa wilayah yang rawan kebakaran hutan dan lahan telah menetapkan status Siaga Darurat kebakaran hutan dan lahan. Enam provinsi tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, periode penetapan status Siaga Darurat tersebut berbeda-beda di tiap provinsi. Periode Siaga Darurat kebakaran hutan dan lahan di Riau sendiri telah dimulai sejak tanggal 1 Maret hingga 30 November 2016, Jambi tanggal 27 Juli hingga 14 Oktober 2016, Sumatera Selatan sejak 7 Maret hingga 30 November 2016, Kalimantan Barat tanggal 1 Juni sampai 1 September 2016, Kalimantan Tengah tanggal 11 Juli sampai 8 Oktober 2016, dan Kalimantan Selatan yang baru saja dimulai yaitu tanggal 15 Agustus hingga 15 November 2016.

“Gubernur Kalimantan Barat telah menyiapkan perpanjangan masa Siaga Darurat karhutla di Kalimantan Barat hingga November 2016 karena biasanya bulan September adalah periode puncak kemarau yang juga merupakan puncak dari jumlah hotspot atau puncak panas kebakaran hutan dan lahan,” katanya, Jakarta, Selasa (23/08).

BACA JUGA: Menteri LHK: Indonesia Bersiap Hadapi Ancaman Karhutla

Dengan adanya status Siaga Darurat ini, kata Sutopo, telah memberikan kemudahan akses bagi BNPB dan Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) untuk menggerakkan potensi sumber daya yang ada. BNPB telah mengerahkan 8 helikopter water bombing, 2 pesawat water bombing dan 2 pesawat hujan buatan. Di Riau, terusnya, telah ditempatkan 3 heli water bombing, 2 pesawat water bombing dan 1 pesawat Casa hujan buatan sejak.

Total sebanyak 21,7 juta liter air telah dijatuhkan dari heli dan pesawat water bombing untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Riau sejak 1 April 2016 hingga sekarang. Sedangkan untuk hujan buatan, telah ditaburkan 40 ton garam (NaCl) ke dalam awan-awan potensial dari pesawat Casa.

Selain itu, sebanyak 2.937 hektar hutan dan lahan terbakar di Riau telah berhasil dipadamkan oleh tim satgas darat. Sebanyak 64 kejadian perkara dengan 79 orang tersangka ditangani oleh satgas penegakan hukum dalam tahun 2016.

BACA JUGA: KLHK Siap Bantu Penyidikan Terhadap 15 Perusahaan Pembakar Hutan

Di Sumatera Selatan, lanjutnya, BNPB juga menempatkan 2 heli water bombing dan 1 pesawat hujan buatan. Di Kalimantan Tengah ditempatkan 2 pesawat heli water bombing, dan di Kalimantan Barat ditempatkan 1 heli water bombing. BNPB sedang mempersiapkan pengiriman 1 heli water bombing dan 1 pesawat hujan buatan untuk dioperasikan di Kalimantan Barat.

“Penetapan status Siaga Darurat oleh 6 provinsi ini lebih baik jika dibandingkan sebelumnya. Karena, pada tahun 2015, beberapa daerah mengalami keterlambatan penetapan status Darurat Karhutla sehingga penanganan menjadi tidak optimal. Api sudah terlanjur besar dan meluas sehingga sulit dipadamkan,” tutup Sutopo.

Penulis: Danny Kosasih

Top