Jambore Masyarakat Gambut Pertemukan Masyarakat dari 7 Provinsi Prioritas

Reading time: 2 menit
jambore masyarakat gambut
Ketua Tim Restorasi Gambut Jambi, Ridham Priskap (tengah) dan Deputi bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut (BRG) Myrna A Safitri (kiri) memberikan keterangan pers terkait Jambore Masyarakat Gambut di kantor Sekretaris Daerah Jambi, Jumat (04/11). Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jambi (Greeners) – Masyarakat dari tujuh provinsi yang menjadi wilayah prioritas restorasi lahan gambut akan bertemu dan berdiskusi pada penyelenggaraan Jambore Masyarakat Gambut yang dipusatkan di GOR Kotabaru, Jambi, 5-7 November 2016.

Deputi bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut (BRG) Myrna A Safitri mengatakan, masyarakat yang sebagian besar petani di lahan gambut, Masyarakat Peduli Api, perangkat desa dan pendampingnya akan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam penyelamatan gambut berbasis komunitas.

“Masyarakat ini akan menunjukan upaya inovatif untuk menyelamatkan gambut dan meningkatkan kesejahteraan di desa mereka masing-masing. Nantinya juga akan ada sesi diskusi dan berbagi tentang vegetasi apa saja yang bernilai jual, baik yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat antar desa tersebut yang tentunya ramah akan gambut,” katanya kepada media di kantor Sekretaris Daerah Jambi, Jumat (04/11).

BACA JUGA: BRG Dukung Upaya Restorasi Gambut yang Menghormati Masyarakat

Selain itu, masyarakat juga akan bertemu para pemegang kebijakan dan pelaku bisnis tingkat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dari pertemuan ini diharapkan akan ada upaya transfer informasi tentang usaha dan bisnis komoditi di lahan gambut yang nantinya dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat dari tujuh Provinsi tersebut.

Tidak diikutsertakannya korporasi, Myrna menyatakan bahwa Jambore Masyarakat Gambut ini memang dikhususkan untuk komunitas, masyarakat dan penggiat lahan gambut. Tujuannya untuk menguatkan komunitas dengan komunitas lainnya. Untuk korporasi, lanjutnya, akan dilibatkan pda pertemuan multi stake holder yang berbeda.

“Tepatnya di 2017 nanti akan ada yang namanya Remuk Gambut, di mana kita akan melibatkan korporasi beserta masyarakat untuk membahas persoalan lainnya,” terang Myrna.

BACA JUGA: Badan Restorasi Gambut Akan Berkoordinasi dengan Kalangan Pengusaha

Ketua Tim Restorasi Gambut Jambi, Ridham Priskap yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, menyatakan pihaknya merasa sangat terhormat menjadi tuan rumah jambore ini. “Kami ingin menyampaikan bahwa dengan menjadi tuan rumah Jambore Masyarakat Gambut ini, Provinsi Jambi menyatakan kesiapan penuh untuk melakukan restorasi gambut,” tambahnya.

Provinsi Jambi sendiri memiliki lahan gambut sekitar 900 ribu hektar yang pemetaannya terbagi antara konsesi Hutan Tanaman Industri, Hak Pengusahaan Hutan dan lahan masyarakat di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Muarojambi, Tanjung Jabung Barat, dan Tanjung Jabung Timur.

Sebagai informasi, peserta dari tujuh provinsi yang menjadi wilayah prioritas restorasi lahan gambut berasal dari Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Riau dan Jambi. Selain itu, ada juga wakil dari masyarakat Aceh dan beberapa daerah gambut lainnya.

Jambore Masyarakat Gambut ini juga mewadahi beragam aktivitas, diantaranya dialog kebijakan, forum aksi dan panggung inovasi rakyat, pondok belajar gambut, sudut pengetahuan, nonton bareng, diskusi, dan pameran.

Penulis: Danny Kosasih

Top