KLHK Berikan Bantuan Dana 12 Miliar untuk Pengelolaan Sampah Sungai Citarum

Reading time: 2 menit
sungai citarum
Ilustrasi. Foto: pxhere.com

Jakarta (Greeners) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat Pengelolaan Sampah Limbah Bahan Beracun Berbahaya memberikan bantuan dana sebesar Rp12 Miliar untuk pengelolaan sampah sungai Citarum. Selain itu, KLHK juga memfokuskan pengelolaan sampah di hulu hingga hilir dan berakhir pada pusat daur ulang Bank Induk Sampah.

“KLHK tahun 2018 ini memberikan bantuan dana sebesar 12 miliar untuk sungai Citarum dalam hal melakukan pengelolaan sampah. Diketahui kalau di Citarum banyak sekali sampah, untuk mengurangi sampah tersebut yang dilakukan pertama ialah pengangkatan sampah yang bekerjasama dengan Kementerian PUPR, setelah itu ditangani di hulu hingga hilir. Kami juga akan membangun Bank Induk Sampah,” ujar Rossa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah Bahan Beracun Berbahaya KLHK saat ditemui di Manggala, Jakarta, Senin (02/04/2018).

BACA JUGA: Penerapan Circular Economy dalam Pengelolaan Sampah Belum Maksimal

Vivien mengatakan bahwa bantuan pengelolaan sampah dan limbah B3 akan dilakukan di 6 Kabupaten dan Kota dan akan dibantu oleh Pemda untuk menangani dari hulu. Implementasinya antara lain membantu pusat daur ulang bank sampah dan membantu koneksi antara bank sampah dengan perusahaan daur ulang.

“Selama ini bank sampah ada yang tidak berjalan optimal karena setelah dilakukan kajian, saat melakukan pemilahan dan dibawa ke bank sampah, tidak ada perusahaan bank sampah yang menyerap atau mengambil. Itulah yang menjadi masalah,” ujar Vivien.

BACA JUGA: Sampah di Empat Sungai Pasuruan Didominasi Popok Bayi

Mengenai pengelolaan sampah, Vivien menyatakan bahwa pengelolaan sampah harus bergerak ke hulu, bukan lagi di hilir. Penanganannya adalah membangun enam bank sampah induk yang berada di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS), membangun pusat daur ulang (recycle center) dengan kapasitas 5 ton per hari, memberikan pendampingan edukasi kepada masyarakat dan intervensi sarana dan prasarana.

“Untuk pusat daur ulang Citarum akan kami buat kapasitasnya 5 ton per hari di 4 lokasi. Selain itu, di pusat daur ulang ini akan ada pusat edukasi sekaligus kita dorong pembangunan urban farming dari hasil-hasil sampah. Untuk intervensi dari sarana dan prasarana akan dibantu oleh beberapa kementerian yang lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,” kata Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar.

Penulis: Dewi Purningsih

Top