Perubahan Iklim Merusak Hutan Eropa

Reading time: 2 menit
Foto: wikimedia commons.com/Osvaldo Gago

London (Greeners) – Penelitian terbaru menunjukan bahwa ekosistem hutan sangat rentan terutama terhadap perubahan yang cepat pada iklim. Ekosistem hutan juga telah mengalami gangguan intensif di Eropa selama puluhan tahun.

Sebuah tim peneliti internasional mengatakan dalam sebuah laporan dari Institut Hutan Eropa bahwa perubahan iklim mengubah lingkungan, dan ekosistem berumur panjang seperti hutan sangatlah rentan terhadap perubahan yang relatif cepat pada sistem iklim.

Laporan tersebut, dipublikasi dalam jurnal Nature Climate Change, menunjukan bahwa kerusakan akibat angin, kumbang kulit kayu, dan kebakaran hutan meningkat signifikan di hutan Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Windthrow – efek angin ketika merusak atau bahkan mencabut pohon – adalah masalah yang semakin sering terjadi.

“Gangguan seperti windthrow dan kebakaran hutan adalah bagian dari dinamika alam ekosistem hutan, dan tidak menjadi bencana bagi ekosistem,” ujar peneliti utama dalam penelitian ini, Rupert Seidl, yang juga ilmuwan senior di Universitas Sumber Daya Alam dan Ilmu Pengetahuan, Vienna.

“Bagaimanapun juga, gangguan ini telah meningkat drastis dalam beberapa dekade terakhir, yang meningkatkan juga tantangan pada pengelolaan yang berkelanjutan dari ekosistem hutan.”

Satwa liar mulai kehilangan habitatnya akibat perubahan iklim yang merubah kondisi hutan, selain karena ulah manusia. Foto: inhabitat.com

Satwa liar mulai kehilangan habitatnya akibat perubahan iklim yang merubah kondisi hutan, selain karena ulah manusia. Foto: inhabitat.com

Hasil penelitian menunjukan bahwa kerusakan akibat gangguan pada hutan telah meningkat terus-menerus selama lebih dari 40 tahun di Eropa dan mencapai 56 juta meter kubik kayu per tahun selama rentang waktu tahun 2002 – 2010.

Analisa skenario untuk beberapa dekade kedepan menunjukan bahwa tren ini akan terus berlanjut, dengan penelitian yang memperkirakan bahwa gangguan pada hutan akan meningkatkan kerusakan sejuta meter kubik kayu setiap tahunnya dalam waktu lebih dari 20 tahun mendatang.

Penelitian tersebut mengatakan bahwa peningkatan ini kurang lebih setara dengan areal hutan seluas 7000 lapangan bola. Para peneliti mengatakan perubahan iklim adalah penyebab utama dibalik peningkatan ini. Gangguan pada hutan tidak banyak meningkatkan kerusakan, berdasarkan perbandingan level saat ini pada simulasi ketika kondisi iklim stabil.

Menurut penelitian, dampak iklim terhadap hutan bukanlah kejadian sebab-akibat searah. Berlaku juga sebaliknya, ada efek balik yang sangat kuat dari gangguan pada hutan terhadap sistem iklim.

Hutan Eropa saat ini membantu mitigasi perubahan iklim dengan menyerap karbondioksida dalam jumlah besar. Namun karbon yang lepas dari peningkatan jumlah pohon yang rusak atau mati dapat menurunkan efek ini dan membalikkan pengukuran dampak positif pengelolaan hutan yang bertujuan untuk mengurangi laju perubahan iklim.

Para peneliti menyatakan pengelolaan hutan Eropa perlu beradaptasi untuk mengubah berbagai gangguan dalam rangka menjaga hutan tetap berfungsi dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

(G33)

Sumber: climatenewsnetwork.net

Top