Sampah Jakarta Meningkat Empat Persen Selama Ramadan

Reading time: 2 menit
sampah jakarta
Ilustrasi penumpukan sampah. Foto: wikimedia commons

Jakarta (Greeners) – Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat adanya peningkatan volume sampah warga di wilayah Ibu Kota sebesar empat persen selama bulan Ramadan 2018. Menurut Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Isnawa Adji, rata-rata tonase sampah sebelum Ramadan (Januari hingga Mei 2018) yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang sebesar 7.710 ton per hari. Namun selama bulan Ramadan, rata-rata tonase sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang menjadi 7.999 ton per hari.

“Ini artinya terjadi peningkatan tonase sampah sebesar 289 ton per hari atau meningkat empat persen selama bulan Ramadan. Peningkatan tersebut disebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat dengan meningkatnya konsumsi pada waktu berbuka puasa dan waktu sahur,” kata Isnawa kepada Greeners, Rabu (13/06/2018).

BACA JUGA: KLHK Ajak Masyarakat ‘Mudik Asyik Tanpa Kantong Plastik’

Ia mengatakan bahwa beberapa jenis sampah yang mengalami peningkatan sebagian besar merupakan sampah rumah tangga, seperti sayur-mayur, buah-buahan, plastik serta pembungkus makanan lainnya.

“Walaupun ada peningkatan timbunan sampah saat Ramadan, keadaan demikian akan berbalik turun saat pra dan pasca-Lebaran (H-6 hingga H+6 Lebaran), mengingat sudah dimulainya cuti bersama dan libur Lebaran, banyak warga yang pergi mudik,” katanya.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Resmikan Pembangunan Pengolahan Sampah ITF di Sunter

Mengenai penanganan sampah, Isnawa mengatakan bahwa hanya sekitar 15 persen petugas kebersihan yang diizinkan mudik Lebaran sementara yang lainnya tetap disiagakan. Kebijakan ini diterapkan karena timbulan sampah saat Lebaran sedikit menurun dan sampah hanya menumpuk di tempat-tempat tertentu saja, seperti di lokasi digelarnya salat Id dan tempat wisata.

“Dinas Lingkungan Hidup melakukan antisipasi khusus penanganan kebersihan di pusat-pusat keramaian malam takbiran, 726 lokasi salat Id, dan tempat-tempat wisata. Kami optimalkan road sweeper (mobil penyapu jalan otomatis), truk sampah compactor dan kendaraan lintas atau patroli sampah untuk menyisir timbulan-timbulan sampah,” katanya menambahkan.

Dinas Lingkungan Hidup juga mengoperasikan mobile toilet sebagai pelayanan pemudik di jalur Kalimalang, Jakarta Timur, selama 24 jam.

“Semua prasarana dan sarana di TPST Bantar Gebang juga tetap dioptimalkan kinerjanya seperti alat berat, truk penunjang operasional, pengolahan kompos, pengolahan air sampah, dan pemanfaatan gas metana. Personel yang siaga dan tetap bertugas tidak kurang dari 300 orang per hari,” pungkas Isnawa.

Penulis: Dewi Purningsih

Top