Srikandi Jilid 5: Etape 2, Jalur Terberat Sepanjang Perjalanan

Reading time: 2 menit
Tim “Srikandi Inspirasi Bagi Negeri" jilid 5 berhasil menjalani etape ke 2 sepanjang 191 km dengan baik. Foto: dok. Panitia Srikandi 2015

Dompu (Greeners) – Etape ke dua tim “Srikandi Inspirasi Bagi Negeri” jilid 5 diakui merupakan perjalanan paling panjang dan terberat sepanjang rute Nusa Tenggara Barat hingga Bali nanti. Baru saja berjalan sejauh 13 kilometer, para Srikandi sudah dihadang jalur menanjak yang cukup terjal, diikuti dengan jalur rolling sepanjang 19 km yang memakan waktu 42 menit hingga mencapai puncak.

Koordinator Srikandi sekaligus Humas dari kegiatan “Srikandi Inspirasi Bagi Negeri” jilid 5, Seklie Patyuniestri kepada Greeners mengatakan meski dihadang oleh jalur yang cukup berat namun saat mencapai puncak, ke-21 Srikandi dapat menyasikan pemandangan laut yang sangat indah.

“Namun sayang, kami tidak bisa berlama-lama menikmati pemandangan indah itu karena perjalanan kami masih sangat jauh,” ungkapnya, Dompu, Sabtu (06/06/2015).

Setelah melalui jalur yang cukup berat, akhirnya tim pesepeda perempuan ini mendapat “bonus” jalur menurun. Meski demikian, mereka tetap harus berkonsentrasi karena jalurnya berkelok dan rawan akan kecelakaan. Diluar perkiraan tim teknis, pada pukul 10.19 WITA, tim 21 Srikandi ternyata mampu mencapai batas kota Dompu dan Sumbawa Besar di KM 60.

Sempat terjadi insiden kecil di KM 69 ketika Dyah Srikandi dari Yogya melewati jalan berlubang dan merasakan sadle-nya bergeser hingga ia pun terjatuh.

“Selain Dyah, ada juga Velly yang terjatuh karena ban sepedanya bersenggolan. Velly masih bisa langsung melanjutkan perjalanan, tapi kalau Dyah walaupun tidak mendapatkan luka serius, tetapharus mendapat perawatan dokter,” jelas Seklie.

Akhirnya, setelah cukup lelah dengan perjalanan, tim 21 Srikandi berhasil mencapai lokasi makan siang di KM 75 pada pukul 11.20 WITA. Dengan pemandangan laut yang sejuk, tim 21 Srikandi menikmati santapan makan siang yang lezat dan sehat untuk mengembalikan stamina dan tenaga mereka.

Usai beristirahat, tim 21 Srikandi kembali memasang semangat untuk menerjang panasnya jalanan. Setelah selalu dimanjakan dengan pemandangan laut, di KM 103 tim 21 Srikandi mulai memasuki wilayah padang rumput atau sabana yang saat dilewati sedang dalam kondisi kering dan panas.

“Dugaan awal itu di titik KM 140 sampai 160 akan banyak Srikandi yang butuh dievakuasi. Panitia lokal pun telah menyediakan kendaraan untuk keperluan evakuasi,” papar Seklie.

Namun diluar perkiraan, ternyata kendaraan evakuasi tersebut tidak terpakai karena sampai pada 30 kilometer sebelum finish, tim 21 Srikandi masih sangat semangat dan dapat menjaga tenaga mereka.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Bike to Work (B2W) Indonesia, Toto Sugito mengaku terkejut dan kagum pada semangat tim 21 Srikandi. Menurut Toto, apa yang dilakukan oleh ke-21 Srikandi adalah sebuah semangat dan perjuangan yang luar biasa dalam menyampaikan pesan-pesan lingkungan kepada masyarakat.

“Luar biasa ya, saya tidak menyangka kalau ternyata tidak ada yang dievakuasi. Itu jalurnya sangat sulit lho dan mereka berhasil. Kalau yang melakukan laki-laki mungkin biasa, tapi ini perempuan dengan semangat yang besar, saya rasa perlu mendapat perhatian juga dari masyarakat,” ujarnya.

Sebagai informasi, keberangkatan Srikandi dari kota Dompu dimulai dari Pendopo Bupati Dompu. Sebelum berangkat, tim 21 Srikandi menikmati sarapan bersama Wakil Bupati Dompu, H. Syamsuddin H. Yasin. Syamsuddin pula yang melepas keberangkatan rombongan pesepeda perempuan ini pada pukul 07.07 WITA. Akhirnya, tim 21 Srikandi berhasil menyelesaikan etape 2 sejauh 191 kilometer pada pukul 19.19 WITA.

Penulis: Danny Kosasih

Top