Supermarket di Afrika Selatan Mulai Batasi Pemakaian Kantong Plastik

Reading time: 3 menit
kantong plastik
Ilustrasi. Foto: flickr.com/photos/62517473@N06

Greeners – Pada peringatan Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia, 3 Juli 2018, sebagian besar supermarket di Afrika Selatan baru-baru ini mengumumkan upaya untuk mengurangi penggunaan kemasan plastik. Hal yang sama juga dilakukan oleh salah satu ritel di Indonesia, yakni Super Indo yang memberikan penghargaan jika konsumennya tidak menggunakan kantong plastik.

Dilansir dari Business Insider South Africa, salah satu ritel bernama Spar yang berada di wilayah Western Cape, Afrika Selatan, menjual lebih dari 68.256.000 kantong plastik hanya pada tahun 2017. SPAR adalah grup internasional dari pengecer dan pedagang grosir yang dioperasikan secara independen.

“Ini bukan lagi pertanyaan apakah kita harus mendukung komitmen global untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang – tetapi bagaimana caranya,” ujar Mario Santana, managing director dari Spar Western Cape dan Namibia.

Sebagian besar supermarket di Afrika Selatan baru-baru ini mengumumkan upaya untuk mengurangi penggunaan kemasan plastik. Supermarket Woolworths di Afrika Selatan juga mengumumkan rencana untuk mengurangi sampah kemasan hingga nol di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hal itu dikemukakan oleh supermarket Woolworths pada Hari Lingkungan se-Dunia.

“Pada tahun 2022 semua kemasan plastik kami akan dapat digunakan kembali dan didaur ulang. Kemudian kami berkomitmen untuk menghentikan secara bertahap kantong belanja plastik sekali pakai pada tahun 2020,” kicau Woolworths pada akun Twitter resminya.

BACA JUGA: KLHK Tegaskan Indonesia Siap Mengendalikan Sampah Plastik

Shoprite mengklaim bahwa mereka adalah kelompok supermarket pertama yang menawarkan kantong belanja dari plastik daur ulang. Kemudian, supermarket Pick n Pay juga berencana untuk mengubah semua tas kantong belanjanya menjadi tas belanja daur ulang pada bulan Agustus.

Begitu juga dengan Food Lover’s Market yang mengumumkan bahwa mereka akan menyingkirkan semua sedotan plastik di semua cabang mereka di seluruh negeri pada bulan Juni lalu.

Tetapi ritel atau supermarket mungkin tidak meniadakan kantong plastik karena alasan-alasan tertentu, namun alasan menyelamatkan lingkungan dapat memberikan dampak yang kuat pada kesetiaan pelanggan.

Jeremy Sampson, direktur Brand Finance Africa, mengatakan bahwa saat ini bukan hal yang aneh bila pembeli memilih satu supermarket tertentu karena tempat berbelanja tersebut mempunyai komitmen serius terhadap konten daur ulang pada kemasan mereka atau mendorong pembeli mereka untuk membawa sendiri kantong belanja setiap berbelanja.

“Toko atau ritel yang memperhatikan lingkungan perlu membangun kesetiaan dengan pelanggan, terutama saat ini persaingan perdagangan online mulai tumbuh,” ujar Jeremy.

Peneliti konsumen GfK South Africa, Rachel Thompson, dalam laporan terbarunya tentang tren konsumen di Afrika Selatan mengatakan bahwa generasi Milenial dengan rentang usia antara 26 hingga 34 tahun merupakan pasar konsumen terbesar di Afrika Selatan. “Warga negara yang ramah lingkungan menjadi prioritas utama, terutama anak-anak muda untuk mempertahankan bumi ini sehingga mereka memiliki masa depan yang sejahtera,” katanya.

“Konsumen semakin sadar tentang dampak mereka terhadap orang lain dan untuk bumi ini melalui keputusan konsumsi yang mereka buat,” katanya menambahkan.

BACA JUGA: Dorong Daerah Mengurangi Sampah Plastik, Sri Mulyani Janjikan Insentif

Di Indonesia, perusahaan ritel Super Indo mengurangi sampah kantong plastik mereka sejak tahun 2013. Super Indo melakukan program pengurangan kantong plastik secara bertahap mulai dari mengubah kebiasaan konsumen menggunakan kantong plastik.

“Kami mulai menjalankan program edukasi (yang tujuannya mengubah perilaku) dengan memberikan penghargaan bagi mereka yang menggunakan reusable bag di semua gerai Super Indo. Di tahun 2016, dengan rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kami tidak lagi memberikan kantong plastik secara gratis,” jelas Head of Corporate Communication, Yuvlinda Susanta saat dihubungi Greeners pada Rabu (04/07/2018) lalu.

Yuvlinda mengatakan, berbagai penghargaan diberikan untuk mengedukasi konsumen berlaku bijak dalam penggunaan kantong plastik, seperti jika membawa kantong belanja akan mendapatkan cash back yang berlaku kelipatan, bisa meminta kardus gratis sebagai pembungkus alternatif, atau jika sangat membutuhkan kantong plastik bisa dibeli dengan harga Rp200 per lembar.

“Dengan pilihan-pilihan tersebut konsumen akan berpikir kembali untuk menggunakan kantong plastik dan menjadi lebih bijak. Lebih dari 50 persen kantong plastik bisa kami kurangi dari program tersebut dan perilaku konsumen mulai berubah,” kata Yuvlinda.

Penulis: Dewi Purningsih

Top