Beruang Madu, Terkecil di Antara Beruang Lainnya

Reading time: 2 menit
beruang matahari
Beruang madu (Helarctos malayanus). Foto: wikemedia commons

Selain memakan lebah, binatang bertubuh besar ini juga suka menyantap madu. Meskipun berasal dari ordo karnivora tetapi satwa ini memiliki sifat omnivora. Adapun satwa ini juga suka menyantap aneka buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis palem. Mereka juga memakan serangga, burung, dan binatang kecil lainnya. Satwa yang dimaksud tidak lain adalah beruang madu.

Beruang madu (Helarctos malayanus) dikenal juga sebagai beruang matahari atau sun bear karena adanya corak putih pada bagian dada yang terlihat seperti matahari. Walaupun sebagian orang menganggap beruang madu adalah satwa bertubuh besar, ternyata beruang madu merupakan spesies beruang yang ukurannya paling kecil diantara beruang lain yang ada di dunia.

Secara morfologi, satwa ini memiliki tubuh seluruhnya berwarna hitam kecuali mulut dan bagian atas dada yang berwarna putih kecoklatan yang melebar hingga kebagian mata. Mata dan telinganya kecil. Di bagian kepala dan belakang telinga terdapat bulu-bulu yang berbentuk seperti lingkaran. Ciri khas beruang madu yang terlihat yaitu adanya bercak putih atau kuning berbentuk huruf ‘U’ di bagian atas dada. Bercak dada biasanya mencolok, tetapi kadang sangat samar. Beruang madu memiliki ekor yang pendek, telapak kaki lebar, kuku yang panjang dan bengkok (dikutip dalam digilib.unila.ac.id).

Beruang madu memiliki bobot 27 sampai 65 kg, dengan berat rata-rata mencapai 46 kg. Umumnya beruang madu jantan mempunyai berat tubuh 10-20 persen lebih berat dari pada beruang betina. Panjang tubuh berkisar dari 1.000 sampai 1.400 mm, sedangkan panjang ekor 30 sampai 70 mm.

beruang matahari

Beruang madu (Helarctos malayanus). Foto: wikemedia commons

Beruang madu tidak mempunyai musim kawin tetapi perkawinan dilakukan sewaktu-waktu terutama bila beruang madu betina telah siap kawin. Lama mengandung beruang betina adalah 95-96 hari, anak yang dilahirkan biasanya berjumlah dua ekor dan disusui selama 18 bulan. Bayi beruang madu di perkirakan hidup bersama induknya hingga berusia dua tahun dan kemudian mulai hidup secara mandiri.

Beruang madu hidup di kawasan hutan yang luas dan memasuki kebun-kebun di daerah terpencil. Oleh karena itu satwa ini sangat rentan akan tekanan lingkungan. Kerusakan kawasan hutan akibat pembukaan lahan membuat beruang ini merasa terganggu dan harus menyelamatkan diri dari habitat aslinya.

Seringkali beruang madu masuk dan berkeliaran di perkampungan warga, sehingga tidak jarang warga setempat risau dan berusaha mengusir satwa ini. Selain gangguan kerusakan hutan, perburuan liar terhadap beruang madu juga marak terjadi. Disinyalir para pemburu mengambil empedu dari beruang madu sebagai kebutuhan obat tradisional.

Berdasarkan PP No 7 tahun 1999, beruang madu telah dilindungi di Indonesia dan oleh CITES jenis ini telah dimasukkan dalam Appendix 1 yang berarti tidak dapat diperdagangkan secara internasional, baik secara utuh maupun bagian-bagian tubuhnya.

beruang matahari

 

Penulis: Sarah R. Megumi

Top