Kuda Sumbawa, Kuat Berpacu dan Menghasilkan Susu

Reading time: 3 menit
kuda sumbawa
Kuda sumbawa. Foto: wikimedia.org

Bila berkunjung ke Sumbawa maka fauna satu ini akan menjadi ‘primadona’ yang paling melekat diingatan kita. Fauna ini adalah kuda Sumbawa. Selain memiliki postur tubuh yang gagah, mereka juga terkenal dapat memproduksi susu yang kaya akan khasiat jika dikonsumsi oleh manusia. Sebelum membahas lebih khusus mengenai kuda Sumbawa, ada baiknya mengetahui morfologi kuda secara umum.

Equus caballus adalah istilah binomial untuk kuda domestikasi. Domestikasi merupakan proses penjinakan yang dilakukan terhadap hewan liar. Perbedaannya, apabila penjinakan lebih pada individu, domestikasi melibatkan populasi, seperti seleksi, pemuliaan (perbaikan keturunan), serta perubahan perilaku/sifat dari organisme yang menjadi objeknya.

Equus merupakan genus yang terbagi 3 spesies, yaitu kuda, keledai, dan zebra. Menurut Bennet (2008), Equus berasal dari kata Latin yang berarti badan bertumpu pada keempat kakinya, memiliki satu jari, pada satu anggota gerak atau kaki yang teradaptasi untuk lari.

Kuda sejak dulu sering dimanfaatkan sebagai kuda perang, kuda pacu dan kuda rekreasi. Hingga saat ini pun kuda masih sering dijumpai sebagai sarana transportasi rekreasi (contohnya delman). Tidak hanya itu, kuda juga menjadi simbol status sosial kebudayaan tertentu.

Di Indonesia jenis kuda terdiri atas kuda Gayo, kuda Batak, kuda Priangan dan Jawa, kuda Sulawesi, kuda Bali, kuda Sumbawa, kuda Flores, kuda Sandel dan Kuda Timor (Soehardjono, 1990). Untuk kuda Sumbawa sendiri merupakan salah satu rumpun kuda lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli geografis di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kuda Sumbawa dikenal juga sebagai kuda sandelwood pony atau kuda sandel. Berdasarkan informasi yang didapat, kuda sandel yang dikembangkan di Sumbawa merupakan kuda pacu asli Indonesia. Kuda Sumba merupakan hasil perkawinan silang kuda poni lokal dan kuda Arab.

kuda sumbawa

Kuda sumbawa. Foto: 1.bp.blogspot.com

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 2917/kpts/OT.140/6/2011 kuda Sumbawa merupakan salah satu rumpun kuda lokal Indonesia yang berbeda dengan rumpun kuda lain yang ada di Indonesia (dikutip dalam bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id). Tubuh dari kuda Sumbawa tergolong tidak begitu besar, namun ia memiliki daya tahan tubuh yang cukup kebal terhadap penyakit.

Di laman yang sama di sebutkan bahwa ciri-ciri khas dari kuda Sumbawa yaitu memiliki warna tubuh dominan warna terang sampai gelap. Berekor panjang dan berbulu lebat, kuda ini juga mempunyai hidung dan mulut yang relatif besar. Bentuk tubuh kuda Sumbawa kompak dan relatif kecil dengan punggung rata, sedangkan pada tipe pacu punggung agak cekung.

Bobot tubuh jantannya lebih-kurang 213,40 kg, sedangkan bobot betinanya cenderung lebih berat dibandingkan bobot jantan yaitu sekitar 281,75 kg. Pada bagian kakinya memiliki persendian yang baik, serta mempunyai bentuk kuku yang kecil dan kaki belakang lebih tinggi. Kuda sumbawa juga dapat berlari dengan kecepatan yang baik, sekitar 650 – 800 meter/menit dan mampu memproduksi susu 1 – 2 liter/ekor/hari.

Melihat karakteristik kuda Sumbawa ini, maka tak heran jika masyarakat setempat memanfaatkan satwa ini sebagai kuda pacu. Selain itu, disinyalir susu dari kuda Sumbawa memiliki kandungan nutrisi dan obat (Saragih et al., 2013).

Menurut Navtalia et al (2014) yang dikutip dari Buletin Veteriner Udayana, menjelaskan bahwa beberapa manfaat kesehatan yang diklaim didapat dari mengonsumsi susu kuda Sumbawa adalah dapat menyembuhkan bronchitis, paru-paru basah, tifus, menurunkan kolesterol dan hipertensi. Selain itu, susu kuda Sumbawa dapat menghambat pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis (bakteri penyebab penyakit tuberkulosa) (Rijatmoko, 2003), dan bakteri patogen perusak bahan pangan (Hermawati, dkk., 2004).

Susu kuda Sumbawa yang dipasaran dikenal dengan nama “susu kuda liar” mempunyai aktivitas anti mikroba yang paling baik saat diujikan terhadap beberapa bakteri uji, dengan pembanding susu sapi dan susu kuda bukan Sumbawa (dikutip dalam penelitian ilmiah Laili et al (2014), Universitas Gadjah Mada).

Menurut penelitian Laili et al (2014) dalam Traditional Medicine Journal menjelaskan bahwa, susu kuda Sumbawa mempunyai keistimewaan yaitu ketahanannya terhadap kontaminasi mikroorganisme pembusuk sehingga membuat susu ini lebih tahan lama. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Hermawati (2004) dalam Laili et al (2014), ditemukan suatu senyawa disebut ‘galaktoferin’ yang mempunyai aktivitas antimikroba yang sangat baik. Sehingga banyak penelitian berkembang untuk memanfaatkan susu kuda Sumbawa ini sebagai bahan pengawet alami.

Dikutip dari laman health.detik.com, ahli gizi klinik FKUI-RSCM, Dokter Samuel Oentoro, MS, SpGK menyatakan bahwa kandungan susu kuda liar hampir sama seperti susu sapi atau susu kambing. Namun kandungan protein susu kuda liar lebih sedikit dibanding dengan susu sapi, sehingga cocok untuk bayi atau orang yang intoleransi laktosa. Ia pun menambahkan, dalam tiap 100 gram susu kuda liar menghasilkan 44 kalori, yang lebih sedikit ketimbang susu sapi yaitu sekitar 64 kalori, hingga disimpulkan bahwa orang yang minum susu kuda ini tidak akan cepat gemuk.

kuda sumbawa

Penulis: Sarah R. Megumi

Top