Cegah Osteoporosis dengan 6 Makanan Ini

Reading time: 4 menit
osteoporosis
Ilustrasi. Foto: maxpixel.com

Tulang merupakan salah satu bagian yang sangat penting. Dengan adanya tulang, kerangka tubuh memiliki struktur, organ di dalam tubuh terlindungi dan kita dapat bergerak. Untuk itu, kita harus berhati-hati dengan penyakit tulang yang bisa saja menyerang tanpa kita sadari, salah satunya adalah osteoprosis.

Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang disebabkan oleh menurunnya massa tulang, sehingga tulang memiliki risiko untuk hancur atau patah. Selama ini osteoporosis dikenal sebagai penyakit yang hanya menyerang lansia (lanjut usia) saja. Namun faktanya, osteoporosis dapat menyerang siapa saja, termasuk generasi muda yang berusia di bawah 35 tahun.

Ada banyak faktor yang dapat memicu munculnya osteoporosis pada tubuh seseorang. Pola hidup yang tidak sehat seperti gemar merokok, kurang melakukan aktivitas fisik, dan gemar mengonsumsi minuman beralkohol merupakan salah satu faktor yang dapat memicu kerusakan tulang. Dokter ahli tulang dari Halimun Medical Centre Jakarta, dr. Briliantono M. Soenarwo, Sp.OT, FICS, MD, PhD, MBA menjelaskan bahwa osteoporosis sebenarnya masih bisa dicegah, salah satunya dengan cara mengonsumsi makanan yang kaya akan mineral, kalsium, vitamin D, dan zat-zat lainnya.

Ingin tahu makanan “anti-osteoporosis” apa saja yang direkomendasikan oleh dr. Briliantono? Yuk simak tulisan di bawah ini!

osteoporosis

Ilustrasi. Foto: pixabay

1. Susu dan segala olahannya

Susu dan segala produk olahannya seperti keju serta yogurt merupakan makanan yang paling direkomendasikan untuk mencegah osteoporosis. Susu memiliki kandungan zat kalsium yang cukup tinggi, dan kalsium dikenal memiliki kemampuan untuk melindungi dan menguatkan tulang. Selain itu, produk olahan susu juga mengandung vitamin D yang baik untuk tulang.

“Semua produk susu sangat bagus untuk tulang, baik itu susu murni, susu rendah lemak, keju, maupun yogurt. Mengonsumsi segelas susu sehari mampu memenuhi kebutuhan kalsium harian kita sebanyak kurang lebih 30 persen,” papar dr. Briliantono.

(Selanjutnya…)

Top