Merawat Mata dengan Kembang Telang

Reading time: < 1 menit
Kembang telang (Clitoria ternatea). Foto: Ist.

(Greeners) – Obat-obatan herbal sudah digunakan sejak dulu karena khasiat penyembuhannya. Namun, perkembangan zaman dan dunia farmasi membuat popularitas obat herbal tertinggal jauh dibelakang. Seperti kebiasaan mengobati iritasi ringan pada mata dengan obat tetes kimia yang banyak dijual di warung dan toko obat. Padahal, ada obat herbal dari kekayaan alam Indonesia yang memiliki khasiat untuk mengatasi penyakit serupa. Salah satunya adalah bunga atau kembang telang.

Penggiat Bibit Benih dari Terminal Benih, Andri mengatakan bahwa sejak jaman dahulu kembang telang (Clitoria ternatea) telah dipercaya dan dimanfaatkan sebagai obat mata.

“Dari jaman saya kecil, kembang telang sudah dimanfaatkan oleh orang tua saya sebagai pembersih mata. Tapi sayang, di jaman sekarang seolah-olah membersihkan mata hanya bisa dilakukan dengan menggunakan obat tetes bermerek,” ujar Andri.

Biasanya, masyarakat jaman dahulu menggunakan perasan bunga telang untuk meringankan mata yang lelah, mata merah serta membuat mata menjadi bening. Namun, saat ini khasiat dari tanaman rambat asal Maluku ini dilupakan oleh sebagian besar masyarakat.

Penggiat benih lokal ini pun mengatakan bahwa membuat obat mata dari bunga telang cukup dengan mencampurkan lima bunga telang dengan 50 ml air. Proses tersebut akan menciptakan air berwarna biru yang kental. Setelah itu, saringlah air tersebut agar terhindar dari pecahan-pecahan bunga yang terendam. Barulah setelahnya, kita dapat menggunakan perasan air yang telah disaring sebagai obat tetes mata.

Tidak hanya itu, bunga telang juga dapat dijadikan teh dan bahan pewarna alami untuk makanan. Untuk membuat teh dapat dilakukan dengan mengeringkannya terlebih dahulu lalu diseduh dengan air panas dan campurkan dengan perasan jeruk sehingga membuat cairannya berwarna ungu.

Jadi, mulailah mengenali dan memanfaatkan khasiat-khasiat yang dimiliki tanaman di sekitar kita. Tapi sebelumnya, Sobat Greeners tetap harus mencari tahu dan bertanya pada pakarnya agar tidak salah aturan dalam penggunaannya.

Penulis : Gloria Safira

Top