Persembahan RAN untuk Lingkungan: Musik dan Pohon

Reading time: 2 menit
RAN
RAN. Foto: greeners.co/Dewi Purningsih

Ambarawa (Greeners) – Grup musik RAN yang beranggotakan Rayi, Asta, dan Nino menanam pohon trembesi di Danau Rawa Pening. Bersama dengan Djarum Foundation, mereka turut menggalakan gerakan penghijauan Djarum Trees for Life di Ambarawa, Jawa Tengah.

“Kami sebagai grup musik anak muda mempunyai kepedulian terhadap lingkungan dan ini bukan kali pertama kami bekerjasama dengan Djarum Tress for life. Sebelumnya kami sudah bekerjasama pada tahun 2012 di Tegal dan sekarang kami diundang lagi oleh Djarum untuk menanam Pohon Trembesi di Ambarawa yang merupakan komitmen dari kami (supaya) bisa memberikan aksi langsung,” ujar Nino pada seremoni Djarum Trees for Life (DTFL) – Menanam Trembesi 261 KM Joglosemar di Lapangan Jenderal Sudirman, Ambarawa, Rabu (09/05/2018) lalu.

Para personel RAN sepakat bahwa tidak harus artis saja yang peduli terhadap lingkungan tetapi semua orang di bumi ini bertanggungjawab untuk menjaga lingkungan. Menjaga lingkungan pun bisa dimulai dari hal-hal kecil yang bila dilakukan bersama-sama akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk menyelamatkan bumi ini.

“Sebenarnya untuk penyelamatan lingkungan bisa dilakukan oleh semua orang tidak pandang apa pekerjaannya. Lebih baik kita semua harus sama-sama mencoba melakukan hal yang kecil, tidak harus seperti menanam pohon di Pulau Jawa, tapi mungkin seperti membuang sampah pada tempatnya atau mematikan listrik yang tidak digunakan. Hal itu sudah bisa memberikan kontribusi yang cukup signifikan jika dilakukan bersama-sama,” kata Rayi.

RAN

Foto: Djarum Foundation

Sebagai grup musik yang sudah dibentuk sejak tahun 2006, RAN sudah menghasilkan beberapa album. Salah satu album mereka yang rilis tahun 2008 lalu, For Your Life, disebut Rayi sebagai album yang bertema lingkungan. Personel RAN yakin jika musik mereka yang menyasar anak muda tersebut bisa memberikan dampak baik bagi anak-anak muda Indonesia, salah satunya kepedulian terhadap lingkungan.

“Pada album kita yang rilis tahun 2008, lagu yang berjudul “Selamat Pagi” bercerita tentang kerinduan mendapatkan kesejukan pagi yang saat ini belum tentu didapatkan seperti dulu. Lalu ada lagu judulnya “Sepeda” yang mengajak semua orang untuk naik sepeda sebagai salah satu pilihan alat transportasi pengganti sepeda motor,” ucap Rayi.

Mengenai lagu Selamat Pagi, Rayi mengatakan bahwa lagu ini dipercaya menjadi salah satu lagu yang akan digunakan dalam film berjudul Kulari ke Pantai. Film yang diproduseri oleh Mira Lesmana tersebut mengisahkan perjalanan yang kembali merangkul kekayaan alam dan budaya Indonesia.

“Kami baru saja mengisi soundtrack di salah satu film milik Mira Lesmana berjudul “Kulari ke Pantai” dengan lagu milik kami “Selamat Pagi” yang dinyanyikan ulang dengan dua aktris cilik. Menurut Mira Lesmana lagu itu bisa dinikmati oleh semua kalangan tanpa dibatasi umur dan kalangan sosial, dan isinya bagus sekali karena untuk lingkungan hidup,” kata Rayi menutup pembicaraan.

Penulis: Dewi Purningsih

Top