The Little Prince, Kegembiraan Masa Kecil yang Memudar

Reading time: 2 menit
Film "The Little Prince". Foto: dok. Onyx Films

Judul Film: The Little Prince
Sutradara: Mark Osborne
Pengisi suara: Jeff Bridges, Rachel McAdams, Paul Rudd, Marion Cotillard, James Franco, Benicio del Toro, Ricky Gervais
Produksi: Onyx Films (2015)
Durasi: 110 menit

Jika Anda pernah membaca buku anak-anak karangan Antoine de Saint-Exupery berjudul “Le Petit Prince” atau dalam terjemahan bahasa Inggris menjadi “The Little Prince”, maka film “The Little Prince” merupakan interpretasi berbeda namun selaras terhadap karya Saint-Exupery.

Film ini mengisahkan tentang seorang Ibu (disuarakan Rachel McAdams) yang sangat ketat mengatur jadwal dan hidup anak perempuannya agar sang anak diterima masuk kampus ternama Werth Academy. Selama libur musim panas, mulai dari jam bangun tidur, sarapan, belajar, berlatih, hingga kembali tidur, semua diatur dengan sangat detail. Nyaris tidak ada waktu untuk bermain bagi si Gadis Kecil (Mackenzie Foy).

Suatu hari, Gadis Kecil bertemu dengan Penerbang tua yang merupakan tetangga di sebelah rumahnya. Dari Penerbang Tua (Jeff Bridges), Gadis Kecil mendengar kisah Pangeran Kecil. Gadis Kecil pun berteman dengan Penerbang Tua dan menjumpainya setiap hari untuk mendengar kelanjutan kisah Pangeran Kecil.

Hingga suatu hari, sang Ibu mengetahui bahwa pertemanan Gadis Kecil dengan Penerbang telah mengacaukan jadwal yang telah ia susun rapih. Ia pun memaksa Gadis Kecil agar berkonsentrasi pada jadwal harian yang telah dibuat dan melarang Gadis Kecil menemui Penerbang Tua. Penerbang Tua sendiri telah menyelesaikan kisah Pangeran Kecil namun ia jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Tidak ada yang peduli dengan Penerbang Tua kecuali Gadis Kecil.

Film "The Little Prince". Foto: dok. Onyx Films

Film “The Little Prince”. Foto: dok. Onyx Films

Malam itu, Gadis Kecil bermimpi tentang Pangeran Kecil yang telah menjadi dewasa. Rutinitas telah mengubah Pangeran Kecil (Paul Rudd) menjadi laki-laki yang ceroboh, tidak bahagia dan pasrah dengan keadaan. Mampukah Gadis Kecil membuat Pangeran kembali bahagia? Bagaimana pula kelanjutan hubungan Gadis Kecil dengan sang Ibu dan Penerbang Tua?

Dalam film “The Little Prince” ini, sutradara Mark Osborne seakan mempertanyakan kemajuan zaman yang menuntut keteraturan, ketepatan dan orientasi pada target yang tinggi namun mengorbankan kebebasan dan kreatifitas. Hal ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pesan Saint-Exupery dalam bukunya.

Meski film ini dibuat dalam tampilan animasi, film ini cocok ditonton segala umur. Film “The Little Prince” diputar perdana di Indonesia pada tanggal 30 Oktober 2015 dan dapat disaksikan di bioskop jaringan Cinema XXI.

Penulis: Renty Hutahaean

Top