Google dan Usahanya dalam Mewujudkan Energi Ramah Lingkungan

Reading time: 2 menit
google
Foto: Tri Alpha Energy via Inhabitat.com

Fusi nuklir adalah cawan suci di bidang energi berkelanjutan yang menjadi sebuah sumber listrik bebas polusi dan dalam jumlah yang tak terbatas. Tak heran bila fusi nuklir sanggup menjadi sumber listrik utama di dunia ini. Menariknya dalam proses mewujudkan listriknya tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, hanya gas helium dan sebuah neutron.

Kini Google telah memutuskan bergabung ke dalam kompetisi mencari energi terbarukan ini dengan membangun sebuah pembangkit komersial bertenaga fusi nuklir. Bekerja sama dengan sebuah perusahaan fusi dari Kalifornia bernama Tri Alpha Energy, Google membangun sebuah algoritma komputer baru untuk mengoptimasikan plasma – gas yang diionisasi untuk bisa menyalurkan listrik.

google

Foto: Google Research Blog via Inhabitat.com

Dikutip dari dikutip blog penelitian milik Google Ted Baltz, Staff Senior bidang perangkat lunak di Google Accelereated Science Team, Google selalu tertarik dalam memecahkan permasalahan rekayasa yang kompleks dan tidak banyak yang lebih kompleks dari fusi nuklir. Para ahli fisika telah mencoba melakukan hal ini sejak tahun 1950, mencoba mengendalikan fusi antara atom hidrogen dan helium, yang pada dasarnya proses yang sama yang terjadi pada matahari.

Kunci untuk memanen energinya adalah dengan mengurung fusi dari plasma hidrogen cukup lama untuk mendapatkan energi dari reaksi fusi yang terjadi. Titik ini disebut “breakeven” dan kalau berhasil maka akan menghasilkan terobosan di bidang tekonologi dengan hasil berupa melimpahnya energi bersih.

Riset ini telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports. Algoritma Optometrist yang dibuat telah menghasilkan pengurangan sekitar 50 % dari energi yang dihasilkan dan peningkatan suhu pada ion dan energi total plasma.

Banyak perusahaan lain yang mencoba untuk menjadi yang pertama dalam menghasilkan energi fusi nuklir ini, diantaranya proyek Iter di Prancis, Wendelstein 7-X (W7X) di Jerman dan Tokamak ST40 reaktor di Inggris, serta General Fusion di Kanada.

Penulis: NW/G15

Top