Jantung Manusia Buatan Mesin Pencetak 3D, Mungkinkah?

Reading time: 2 menit

Louisville (Greeners) – Mungkin penelitian ini terdengar tidak masuk akal, namun saat ini para ilmuwan tengah berusaha untuk membuat jantung manusia dengan mesin pencetak tiga dimensi atau 3-D printer. Penelitian tersebut bertujuan untuk menciptakan sebuah jantung baru bagi pasien dengan sel pasien itu sendiri dan bisa ditransplatasi.

Dalam kedokteran, ini menjadi proyek ambisius pertama dengan membuat jantung buatan yang dapat cocok dengan tubuh pasien. Diperkirakan proyek tersebut membutuhkan waktu tahunan sebelum sebuah jantung hasil pencetak tiga dimensi bisa diterima tubuh manusia.

Hingga kini, tim peneliti dari Universitas Louisville telah mencetak katup jantung manusia dan pembuluh darah dengan sel. Stuart William, ahli biologi sel yang juga pemimpin proyek tersebut menyatakan bahwa mereka juga sukses menguji coba pembuluh darah buatan pada tikus dan hewan kecil lainnya.

Ia yakin bahwa mereka dapat mencetak bagian-bagian jantung dan merakit seluruhnya dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun. Produk ini akan dinamakan “bioficial heart” – perpaduan antara alami dan buatan.

“Tantangan terbesar adalah membuat sel-sel tersebut dapat bekerja seperti jantung pada umumnya,” ujar Williams, yang juga Ketua dari Cardiovascular Innovation Institute.

Menurut William, jika semua berjalan sesuai rencana, jantung tersebut dapat diuji-cobakan pada manusia dalam waktu kurang dari 10 tahun. Pasien pertama yang terpilih kemungkinan adalah pasien dengan gagal jantung yang bukan merupakan kandidat untuk menerima jantung buatan, termasuk anak-anak dengan dada terlalu kecil untuk menerima jantung buatan.

Rumah Sakit di Lousville pernah menerima penghargaan terkait jantung buatan. Operasi jantung buatan ke dua di Amerika Serikat, The Jarvik 7, dilakukan di Louisville pada pertengahan tahun 1980-an. Para dokter dari Universitas Lousville menanam jantung buatan pertama bernama AbioCor pada tahun 2001. Pasien yang menerima jantung buatan tersebut, Robert L. Tools, hidup selama 151 hari dengan pompa jantung berbahan titanium dan plastik.

William mengatakan jantung yang akan ia buat mengambil sel yang berasal dari lemak pasien. Namun, banyak masalah yang belum terselesaikan, termasuk bagaimana membuat jaringan buatan tetap hidup setelah dicetak.

“Dengan organ yang kompleks seperti ginjal dan jantung, tantangan utamanya adalah bagaimana menyediakan cukup oksigen pada organ tersebut untuk bertahan hingga dapat menyatu dengan tubuh,” ujar Dr. Anthony Atala. Ia dan timnya yang berada di Wake Forest University menggunakan pencetak 3-D untuk membuat ginjal manusia buatan.

Mesin pencetak 3-D bekerja dengan cara yang sama dengan mesin printer inkjet, dimana sebuah jarum menyemprotkan bahan dalam pola yang sudah ditentukan. Kemudian, sel-sel akan dimurnikan dalam sebuah mesin dan pencetakan akan dimulai secara bertahap menggunakan komputer untuk membuat jantung, lapis demi lapis.

Mesin pencetak yang digunakan William menggunakan perpaduan antara gel dan sel hidup, dan secara bertahap akan membuat bentuk. Hingga akhirnya, sel-sel tersebut akan tumbuh dan membentuk jaringan tubuh.

Sumber: http://www.huffingtonpost.com/2014/04/10/3d-printer-human-heart_n_5124677.html

Top