Merangkai Ulang Sejarah Kota Shanghai dalam Ruang Co-Working Modern

Reading time: 2 menit
shanghai
Foto: Dirk Weiblen/Linehouse

Kota Shanghai di Cina menjelma menjadi kota pengusaha. WeWork, sebuah tempat co-working yang indah di Shanghai menjadi salah satu titik berkumpulnya para pengusaha muda baru yang melek digital ini. WeWork terletak di pusat distrik Jing’An. Keunikan tempat bekerja para pengusaha start-up dan freelancer ini berada pada desainnya.

WeWork menjalin berbagai elemen dari sejarah tempat yang digunakan ke dalam desain mereka. Dari mulai rumah berbentuk memanjang hingga pemakaian berbagai barang bekas yang berada di sekitar lokasi rumah. Sebuah firma arsitektur lokal bernama Linehouse adalah perancang bangunan dua lantai yang dipenuhi cahaya natural ini. Pembangunan WeWork sendiri baru rampung di tahun 2016.

Terlihat dari penampakan luarnya, Shanghai merupakan kota metropolitan. Namun kota ini masih menyimpan banyak arsitektur bersejarah. Longtang atau gang banyak terdapat di kota. Longtang juga merujuk pada rumah-rumah dari banyak komunitas yang terkumpul di sepanjang gang.

shanghai

Foto: Dirk Weiblen/Linehouse

Firma Linehouse memahami sejarah lokasi tempat ini dan membawanya dalam desain mereka. Linehouse menciptakan rangka bangunan mirip dengan gaya arsitektur rumah lorong Shanghai dan menambahkan panel-panel polycarbonate yang menyaring cahaya di bagian dalam sehingga tercipta ruang dalam yang mirip lorong. Tidak itu saja, struktur rumah tersebut juga bisa dirasakan di berbagai tempat, seperti area duduk, pantry dan ruang penerima dengan tiang-tiang metal berwarna putih dan biru.

Di lorong-lorong kota Shanghai adalah hal yang lazim bila kita melihat rongsokan seperti tv dan radio bekas. Oleh Linehouse, barang-barang tersebut diolah kembali menjadi meja penerima tamu yang unik. Sebuah rak terbuka yang terbuat dari rangka baja serta meja dari limbah elektronik menyisipkan kesan industrial di tempat co-working ini sementara bahan lantai kayu dan furnitur yang dipakai memberikan sentuhan kesan hangat di dalam ruangannya.

shanghai

Foto: Dirk Weiblen/Linehouse

Fitur lain dari ruangan ini adalah sebuah akuarium besar yang berwarna kebiruan. Pembatas yang menggunakan polycarbonat, kayu dan logam memastikan terciptanya latar yang bersih sehingga memungkinkan penambahan grafis di dinding tanpa terkesan kotor.

Terinspirasi dari sebuah permen merek populer di Shanghai, motif kelinci dipasang dalam bentuk kertas-dinding dan karya seni lainnya. Ruangan rapat memakai kertas-dinding dengan motif permainan yang disukai orang-orang di Shanghai yaitu catur cina dan tangram. Motif yang sering terlihat di lorong-lorong kota Shanghai ini juga terlihat di sepanjang ruang duduk. WeWork Yangping Lu ini buka 24 jam selama 7 hari seminggu dan bisa menampung 500 tempat duduk.

Penulis: NW/G15

Top