Menebar Virus Ramah Lingkungan Bersama Sea Soldier

Reading time: 3 menit
sea soldier
Sea Soldier. Foto: greeners.co/Arief Tirtana

Jakarta (Greeners) – Hal sekecil apapun akan berdampak besar jika di lakukan oleh banyak orang. Buang sampah misalnya, saat satu orang buang sampah sembarangan mungkin tidak akan berdampak apa-apa, namun coba jika puluhan, ratusan bahkan ribuan orang yang melakukannya, dampaknya akan sangat terasa. Mulai dari sekadar kotor, banjir sampai dampak ekologi yang lebih besar sangat mungkin terjadi.

Atas dasar tersebut serta keprihatinan terhadap masalah lingkungan yang semakin jauh dari kata baik, sekelompok orang dengan sukarela bergabung bersama komunitas yang dikenal dengan nama Sea Soldier.

Mendengar nama Sea Soldier yang secara harfiah bisa diartikan “tentara laut”, banyak orang yang beranggapan bahwa kegiatan komunitas ini hanya berfokus pada laut dan isinya. Namun lebih dari itu, apa yang terjadi di darat pada akhirnya akan berahir di laut juga. Jika darat sebagai hulu, maka laut menjadi hilir dari segala masalah lingkungan yang terjadi.

Sea soldier yang didirikan pada 25 maret 2015 oleh Nadine Chandrawinata, mantan Putri Indonesia 2005, pada dasarnya merupakan komitmen diri dan aksi nyata dalam menyebar virus ramah lingkungan dengan memanfaatkan jejaring media sosial. Buat para anggotanya Sea Soldier lebih cocok disebut sebagai gerakan alih-alih komunitas.

“Di Sea Soldier ini semua orang bisa berkontribusi, cukup posting saja kegiatan ramah lingkungan yang mereka lakukan melalui media sosial Instagram mention ke akun Instagram Seasoldier_ dan diberi tanda pagar #seasoldier dan #brani,” ujar salah satu anggota Sea Soldier, Leny Widia.

sea soldier

Beberapa anggota Sea Soldier saat mengisi acara Boys Market 2016 di Gandaria City, Jakarta Selatan. Mereka mengajak pengunjung acara untuk melakukan aksi nyata bagi lingkungan. Foto: greeners.co/Arief Tirtana

Kegiatan ramah lingkungan yang dimaksud, lanjut Leny, bisa berupa apa saja, dari hal yang sederhana sekalipun. Menggunakan tumblr sebagai penganti konsumsi air minum kemasan yang menggunakan plastik, membawa tas belanja sendiri dari rumah, dan membuang sampah pada tempatnya. Menurut Leny, semua itu bisa menjadi kegiatan ramah lingkungan yang meski kecil namun bisa berdampak besar jika dilakukan banyak orang.

Menurut Leny, aksi sederhana yang dilakukan para anggota Sea Soldier mendapat respon yang positif dari banyak orang. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya orang yang berpartisipasi mengunggah fotonya di instagram. Belum lagi yang ingin mendaftar langsung untuk mendapatkan gelang tanda anggota Sea Soldier.

“Banyak juga yang mendaftar ingin bergabung, bahkan saking banyaknya kadang ada yang komplain, sudah daftar melalui email tapi lama tidak mendapatkan respon, ” kata Leny.

Walau sejatinya semua orang bisa melakukan aksi bersama Sea Soldier, namun ada sistem keanggotaan yang diterapkan untuk mendapatkan gelang khusus dengan tanda nomor anggota tersebut. Leny menjelaskan, selain mendaftar melalui email, calon anggota wajib menunjukan foto aksi ramah lingkungan mereka yang mereka unggah di media sosial instagram. Hal ini bertujuan sebagai bukti bahwa calon anggota tersebut benar-benar melakukan aksi nyata bukan hanya sekadar ikut-ikutan demi mendapatkan gelang tanda anggota saja.

“Foto yang diunggah juga sebagai verifikasi dari Sea Soldier bahwa benar orang yang mendaftar memiliki komitmen melakukan aksi ramah lingkungan. Tidak sedikit yang sudah mendapatkan gelang kemudian tidak melakukan aksi nyata lagi. Gelangnya dan keanggotaannya kita cabut, ” kata Leny.

Saat ini sekitar 300 orang yang tercatat sebagai anggota dan memiliki gelang bernomor Sea Soldier. Namun pada akhirnya, lanjut Leny, mendapatkan gelang tanda anggota maupun tidak, bagi anggota Sea Soldier sendiri melakukan aksi nyata dan menyebarkan semangat ramah lingkungan kepada banyak orang menjadi tujuan utama.

“Semakin banyak orang terkena virus ramah lingkungan, semakin baik buat alam kita. Itulah tujuan kita,” kata Leny.

Penulis: AT/G39

Top