Suarakan Isu Lingkungan dan Sampah Lewat Film

Reading time: 2 menit
Film bisa jadi sarana pendidikan lingkungan. Foto: Pexels

Jakarta (Greeners) – Demi meningkatkan kepedulian lingkungan sekaligus mengubah gaya hidup dan mindset terutama terkait isu sampah, NAvakara, Perum Produksi Film Negara (PFN) dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) akan menyelenggarakan Waste Less Film Festival 2023.

Co- Founder NAvakara Maureen Simatupang mengatakan, festival ini merupakan salah satu challenge untuk mengubah gaya hidup dan daya pikir atau mindset masyarakat melalui edukasi lingkungan.

“Waste Less Film Festival ini memang dari awal kita pikir challenge karena orang biasanya kalau habis nonton film sering terngiang-ngiang setelahnya,” katanya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (16/3).

Maureen menyebut, keinginannya mengangkat konten lokal dengan isu lingkungan sudah ada sejak tahun 2015 lalu. Saat itu bersama teman-teman komunitas kerap melakukan screening film isu lingkungan tapi impor.

Kesadaran Isu Sampah Meningkat 

Maureen menyebut, tujuan film ini tak lain untuk meningkatkan kesadaran publik akan isu sampah. Selama 8-10 tahun terakhir sejatinya kesadaran masyarakat telah terbentuk. Namun, tingkat levelnya beragam sehingga harus kita sesuaikan.

“Harapannya ini membuat para pembuat film untuk mengambil angle yang beragam, pada orang yang baru mengubah gaya hidupnya hingga level intermediate yang mendalam,” jelas dia.

Ia juga berharap agar output film dari festival ini tak hanya berhenti sebagai pemenang. Akan tetapi menjadi salah satu aksi kampanye di masyarakat secara luas. “Kita harapannya tidak hanya buat lalu tidak terpakai. Tapi mungkin bisa untuk aksi, banyak NGO di Indonesia,” imbuhnya.

Maureen menambahkan, khusus untuk pemilihan tema film sampah tak hanya didefisinikan sebagai sampah pencemar lingkungan. Akan tetapi, dapat memicu permasalahan yang lebih kompleks lain seperti menyangkut perubahan iklim.

Senada dengannya, Direktur Produksi Perum PFN Tjandra Wibowo berharap, film festival ini menjadi pemicu lahirnya generasi-generasi yang sadar akan lingkungan.

“Harapannya semakin membangun kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap lingkunganya melalui visual,” katanya.

Sebelum film festival berlangsung pada Mei 2023 mendatang, akan diawali workshop pembuatan film pendek pada 18-19 Maret 2023 secara luring dan daring. Workshop tersebut akan berlangsung secara luring di Gedung Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta.

Konferensi pers Waste Less Film Festival secara daring. Foto: dokumentasi

Workshop Sebelum Film Festival 

Dalam workshop selama dua hari itu, peserta dapat belajar tentang proses pembuatan film pendek, mulai dari raproduksi, pelaksanaan masa produksi, dan pascaproduksi.

Semua kegiatan juga memberi informasi tentang lingkungan sebagai prasyarat tema pembuatan film pendek dan tips dalam public speaking and engagement.

Workshop tersebut adalah prasyarat untuk mengikuti kompetisi film pendek bertema lingkungan di Waste Less Film Festival 2023. Adapun 10 film pendek finalis akan diputar selama berlangsungnya kegiatan ini pada Juni 2023.

Tiga pemenang film terbaik akan mendapatkan berbagai hadiah dan juga piala. Selain penayangan film-film peserta workshop, saat film festival berlangsung pada Juni nanti juga menayangkan berbagai film bertema lingkungan produksi nasional maupun internasional.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top