Akar Wangi, Rumput Sakti Penghalau Erosi dan Bahan Minyak Asiri

Reading time: 3 menit
foto akar wangi pengankal erosi
Akar Wangi, Rumput Sakti Penghalau Erosi yang Mampu Menembus Aspal. Foto: Shutterstock.

Banjir dan tanah longsor merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama pada saat musim hujan. Belakangan, beberapa daerah yang biasanya terbebas dari banjir juga tak luput tertimpa bencana ini. Tentu, salah satu penyebab banjir adalah pembangunan yang tidak bertanggung jawab dan tidak berkelanjutan. Flora yang dapat dengan sakti menghalau dampak penggundulan hutan, di antaranya adalah akar wangi.

Sudah kita ketahui sejak duduk di bangku sekolah dasar, langkah mengantisipasi banjir yakni dengan menanam pohon, reboisasi. Jenis tanaman terbaik untuk upaya ini di antaranya yakni tanaman akar wangi. Nama latin akar wangi adalah Vetiver zizanioides. Flora ini merupakan tanaman hiperakumulator yaitu tanaman yang mampu tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan. Ia juga memiliki daya selektifitas yang tinggi terhadap unsur logam tertentu.

Morfologi Akar Wangi

Helai Daun Padat dengan Batang Tegak

Akar wangidapat tumbuh dengan baik di tanah. Dia berfungsi sebagai pengontrol erosi. Efi Indrayani (2012), Jurusan Biologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, menuliskan tanaman vetiver merupakan rumput-rumputan perenial, dengan helai daun yang padat. Karakteristiknya yakni batang yang kuat dan tegak dengan helai daun mencapai panjang 75 cm dan lebar 8 cm.

Tumbuh Liar dengan Perakaran yang Masif

Tanaman ini dikenal juga dengan penamaan tanama kuskus mudah ditemukan dan biasanya dianggap oleh masyarakat sebagai tanaman liar yang belum diketahui manfaatnya. Struktur morfologi yang mencolok pada tanaman Vetiver adalah sistem perakaran yang masif. Pada kondisi optimal, spesies ini mampu tumbuh cepat, mencapai empat meter pada kedalaman akar di tahun pertama.

Akarnya Mampu Menembus Aspal

Akar vetiver memiliki kekuatan penetrasi yang sangat baik, akar vetiver mampu menembus tanah padat, termasuk tanah aspal. Tanaman ini tidak memiliki stolon ataupun rhizoma, sehingga mudah dikontrol. Akar vetiver saling berikatan membentuk lapisan seperti dinding, yang memungkinkan tanaman ini mempertahankan air dan kelembaban, sehingga menciptakan lingkungan yang cocok untuk diversitas mikroorganisme di tanah.

Berdasarkan tulisan pustaka Alfia Patandungan et al, Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alaudin Makassar, menjelaskan bahwa tanaman ini dapat menembus lapisan tanah setebal 15 cm walaupun pada lapisan yang sangat keras misalnya pada lereng keras dan berbatu. Akar tanaman ini mampu menembus lapisan tekstur tanah dengan cara seperti jangkar yang kuat kemudian menahan partikel-partikel tanah melalui akar serabutnya.

Minyak Akar Wangi

Selain memiliki sistem perakaran yang baik, akar wangi juga menghasilkan minyak asiri penting. Dalam kajian Resti Putri Septyani et al (2013), Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, menyebutkan Indonesia merupakan salah satu dari tiga produsen minyak akar wangi dunia. Kebutuhan global minyak dari flora ini mencapai tiga ratus ton tiap tahun. Ekstrak tanaman akar wangi mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin, serta terbukti memiliki aktivitas antimikroba terhadap beberapa bakteri patogen seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella typhi, Vibrio cholera dan Klebsiella pnemoniae.

Komposisi kimia dari tanaman akar wangi telah banyak diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat, yaitu sebagai antibakteri, antifungi, antioksidan dan antiinsektisida (Israwati Harahap et al, 2017 dalam Prosiding Celscitech-UMRI, Vol 2).

akar wangi kering siap diolah.

Tidak hanya sebagai penghalau erosi, ketenaran minyak akar wangi telah mendunia. Warga global pun telah memanfaatkannya sebagai pengobatan holistik. Foto: Shutterstock.

Manfaat Minyak Akar Wangi

Pasar global telah jamak mengenal minyak akar wangi sebagai vetiver essential oil atau pun khus oil. Minyak asiri dari tanaman ini didistilasi dari akarnya yang sudah tua dan direndam dalam air.

Meningkatkan Konsentrasi dan Fungsi Otak

Penelitian pada 2016 menemukan menghirup aroma minyak akar wangi mampu meningkatkan kewaspadaan dan fungsi otak. Minyak ini mampu membuat Anda lebih fokus apabila Anda mempunya masalah untuk memusatkan perhatian.

Mengoreksi Pola Pernapasan Ketika Tidur

Menggunakan minyak flora ini di dalam diffuser ketika tidur dapat memperbaiki pola pernapasan. Sebuah penelitian menunjukkan aroma minyak ini mampu meningkatkan kualitas ketika kita menghembuskan nafas. Penemuan ini berarti minyak ini mampu mengoreksi saat Anda sedang ngorok.

Mengandung Antioksidan

Seperti telah awam ketahui, antioksidan adalah zat penting untuk menangkal toksin dari radikal bebas. Antioksidan sudah terkenal dengan kontribusinya untuk melawan tanda-tanda penuaan. Menggunakan krim wajah yang mengandung minyak akar wangi, atau bahkan menggunakan langsung minyak asirinya, dapat membantu menggenjot antioksidan dalam tubuh.  

Baca juga: Siamang, Primadona Hutan yang Hobi Menggericau

Cara Menggunakan Minyak Akar Wangi

Minyak akar wangi paling baik Anda gunakan layaknya aromaterapi. Sangat aman untuk menghirup embun minyak ini dari difusser. Selain menghirup aromanya, Anda juga dapat memoleskan minyak ini pada kulit. Ingat untuk mengencerkan minyak sebelum mengoles ke kulit Anda. Caranya, campurkan satu atau dua tetes minyak asiri dalam sepuluh tetes minyak pengencer. Jika Anda menyukainya, Anda dapat menambah takaran minyak asiri ke dalam campuran secara bertahap.

Taksonomi Vetiver zizanioides

taksonomi akar wangi Vetiver zizanioides

Penulis: Sarah R. Megumi

Editor: Ixora Devi

Top