Belalang: Si Pelompat Unggul dengan Telinga di Perut

Reading time: 3 menit
Fakta unik belalang caelifera
Greeners merangkum lima belas fakta si pelompat unggul, belalang. Foto: Shutterstock.

Greeners menyadur fakta menarik tentang belalang yang mungkin belum Anda ketahui. 

Ketika melihat belalang, kebanyakan orang mengingat kenangan masa kecil yang menyenangkan saat mencoba menangkap serangga pelompat itu di pekarangan, taman, atau rerumputan. Ia berperan banyak dalam proses pembelajaran kita saat kanak-kanak. Tidak hanya dalam pengenalan hewan itu sendiri tetapi juga bagaimana kita berinteraksi dengan teman-teman ketika berusaha mendapatkannya. Walaupun memiliki pengalaman berkesan dengannya, ternyata masih ada yang belum kita ketahui tentang serangga ini. Menyadur dari tulisan Debbie Hadley via ThoughtCo, ini dia fakta tentang belalang.

Lima Belas Fakta Unik Belalang

1. Telinga di Perut

Organ pendengarannya tidak ditemukan di kepala seperti manusia, melainkan di perut. Terdapat sepasang membran yang terletak masing-masing satu di kedua sisi perut, terselip di bawah sayap. Membran ini bergetar ketika merespons gelombang suara. Gendang telinganya biasa disebut sebagai organ timpanal, yang memungkinkan ia mendengar nyanyian sesamanya.

2. Tidak Bisa Membedakan Nada 

Seperti kebanyakan serangga, organ pendengarannya pun memiliki struktur yang sederhana. Mereka dapat mendeteksi perbedaan intensitas dan ritme suara, tetapi tidak dengan nada. Nyanyian belalang jantan tidak terlalu berirama. Namun, hal ini tidak menjadi masalah bagi spesies betina, yang penting pejantan bisa menghasilkan ritme khas yang membedakan nyanyiannya dari yang lain, dan memungkinkan betina dan jantan saling menemukan satu sama lain.

3. Pandai Bermusik

Belalang membuat musik dengan melangkah dan mengersik. Melangkah bagi mereka berarti menggosokkan kaki belakang ke sayap depan untuk menghasilkan nada khas mereka. Pasak khusus di bagian dalam kakinya berfungsi seperti instrumen perkusi saat bersentuhan dengan tepi sayapnya yang tebal. Mereka mengepakkan sayapnya dengan keras saat terbang.

4. Dapat Melontarkan Diri

Serangga ini melompat untuk menghindari bahaya. Ibaratnya, jika manusia bisa melompat seperti binatang ini, berarti kita bisa melompati lapangan sepak bola dengan mudah. Bagaimana bisa seekor serangga bisa melompat sejauh itu? Kuncinya ada pada kakinya yang besar dan berfungsi seperti ketapel.

Ketika mengambil ancang-ancang untuk melompat, ia mengerutkan otot fleksor besarnya secara perlahan, menekuk kaki belakangnya yang berporos di sendi lutut. Bagian spesial kutikula di dalam lutut bertindak sebagai pegas, menjadi pusat semua energi potensial. Kemudian, serangga ini melemaskan otot-otot kakinya, membiarkan pegas melepaskan energinya dan melemparkan dirinya ke udara. Kaki ini merupakan morfologi belalang yang khas.

5. Bisa Terbang

Terkadang orang tidak menyadari bahwa ia juga memiliki sayap, karena fokus dengan julukan ‘pelompat’ yang melekat dengannya. Serangga ini menggunakan kemampuan melompat mereka untuk memberi dorongan ke udara, namun mereka juga penerbang yang lihai dan memanfaatkan sayap mereka untuk menghindari predator.

6. Hama bagi Tanaman Pangan

Seekor belalang tidak dapat melakukan banyak kerusakan, meskipun ia bisa memakan tanaman kurang lebih setengah dari berat tubuhnya setiap hari. Tetapi ketika mereka berkerumun, lanskap bisa jadi gundul.

7. Belalang Merupakan Sumber Protein yang Penting

Binatang ini menjadi komponen makanan yang biasa dinikmati oleh masyarakat lokal di banyak wilayah Afrika, Asia, dan Amerika. Protein yang terkandung di dalamnya bisa menjadi makanan pokok yang bermanfaat.

Baca juga: Belalang Sembah, Menginspirasi Kung Fu

8. Belalang Ada Sebelum Kejayaan Dinosaurus

Belalang masa kini adalah keturunan dari nenek moyangnya yang hidup jauh sebelum dinosaurus menjelajahi bumi. Catatan fosil menunjukkan bahwa belalang primitif pertama kali muncul selama periode kelima dari era paleozoikum, atau lebih dari 300 juta tahun yang lalu.

foto belalang di atas rumput

Siapa sangka jika belalang lebih tua daripada dinosaurus? Foto: Shutterstock.

9. Mempunyai Cairan untuk Membelah Diri

Selain untuk membelah diri, cairan cokelat yang ia keluarkan dari mulutnya membantu untuk mengusir predator.

10. Ciri-ciri Belalang

Ia memiliki bentuk tubuh serangga yang khas, yaitu kepala, dada, dan perut. Kepalanya menghadap vertikal jika kita lihat dari sudut tubuhnya dengan mulut di bagian bawah. Pada kepalanya terdapat sepasang mata majemuk besar yang memberikannya pengelihatan menyeluruh, 3 mata yang dapat mendeteksi cahaya dan gelap, dan sepasang antena seperti benang yang peka terhadap sentuhan dan penciuman. Mulut yang mengarah ke bawah ia gunakan untuk mengunyah dan ada dua sensorik di depan rahang sebagai indera peraba dan perasa.

11. Makanan Belalang

Sebagian besar serangga ini bersifat polifag, yaitu memakan tumbuh-tumbuhan dari berbagai sumber tanaman. Tetapi beberapa juga omnivora yang memakan jaringan dan kotoran hewan. Secara umum preferensi mereka adalah rerumputan, termasuk biji-bijian yang akan menjadi tanaman.

12. Klasifikasi Belalang

Mereka termasuk dalam kelompok Orthoptera. Ordo ini terbagi menjadi dua sub-ordo, binatang ini termasuk dalam Caelifera.

13. Habitat Belalang

Serangga ini dapat kita temukan di Afrika, Asia, Amerika Tengah, Eropa, Amerika Utara, Oseania, dan Amerika Selatan. Mereka biasa tinggal di ladang dan padang rumput.

14. Warna Belalang

Ada yang berwarna hijau, cokelat, dan kuning.

15. Jenis Belalang

Serangga ini terdiri dari berbagai spesies. Misalnya, ada belalang kayu, sembah, hijau, batu, rawa,  gurun, dan masih banyak lagi. Ada 11.000 spesies yang tersebar di seluruh dunia.

Wah, ternyata belalang kecil-kecil cabai rawit ya!

Penulis: Agnes Marpaung

Editor: Ixora Devi

Sumber:

Thought Co 

Top