Kembang Kertas (Zinnia elegans), Mampu Hidup di Luar Angkasa

Reading time: 3 menit
kembang kertas
Kembang Kertas (Zinnia elegans). Foto: commons.wikimedia.org

Bunga adalah bagian dari jenis flora yang paling menarik untuk dibahas. Selain dari kecantikan warna-warni mahkota bunga yang sedap dipandang, aromanya yang khas dan fungsinya sebagai tempat mencari makanan bagi para serangga penyerbuk, menjadikan bunga primadona dari suatu tanaman.

Membahas tentang bunga, bunga yang satu ini memiliki keistimewaan tersendiri. Tahun 2016 lalu media nasional dan internasional dihebohkan dengan berita tentang bunga pertama yang mekar di luar angkasa. Bunga Zinnia atau di Indonesia umumnya dikenal dengan sebutan kembang kertas, berhasil mekar di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS). Momen ini diabadikan oleh seorang astronot Amerika Serikat bernama Scott Kelly (dikutip pada koran Kompas, 21 Januari 2016).

Hal senada juga diberitakan oleh portal nationalgeographic.co.id. Setelah beberapa kali gagal, tampaknya kali ini upaya tim membuahkan hasil. Astronot berhasil menumbuhkan kembang kertas di Stasiun Luar Angkasa Internasional . Hal tersebut merupakan bagian dari misi astronot di ISS selama hampir dua tahun, mereka mencoba untuk membudidayakan tanaman pangan di tempat dengan gravitasi mikro.

Kembang kertas (Zinnia elegans Jaqc.) merupakan bunga berwarna cerah, tahan lama dan juga dapat dimakan. Flora ini merupakan flora asli Amerika yang berasal dari Meksiko dan sekarang bunga tersebut tersebar secara luas di dunia. Kemiripan morfologisnya dengan bunga krisan menjadikan bunga kertas potensial untuk dikembangkan sebagai komoditas bunga potong. Di Indonesia kembang kertas cukup diminati karena mudah dibudidayakan.

Flora ini mampu tumbuh di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian hingga 1.800 m. Umumnya kembang kertas sering digunakan sebagai tanaman hias di pekarangan rumah. Mereka tumbuh dengan tinggi tanaman bervariasi antara 30 cm hingga hampir 100 cm. Flora kembang kertas memiliki potensi untuk dijadikan tanaman hias pot dengan tajuk rimbun dan berbunga banyak, tetapi tanaman kembang kertas yang memiliki tinggi hingga satu meter kurang cocok jika ditanam di pot.

Flora ini mempunyai diameter bunga mencapai 10 cm. Bentuk bunga terdiri dari disk dan petal yang mana bagian disk terletak di bagian tengah dengan warna kuning-jingga atau ungu kecoklatan. Sementara bagian petal terletak di bagian disk yang tersusun menyebar dengan jumlah mulai dari 8–20 dan jumlah tersebut bisa mencapai dua kali hingga tiga kali lipatnya pada tanaman hasil kultivar.

Warna pada petal beraneka macam mulai dari putih, kuning, merah, jingga, pink, ungu, ungu kemerahan, namun di alam sering dijumpai dengan warna merah. Bentuk kembang kertas sendiri terdiri dari bentuk tunggal, tumpuk, dan pompom yang didasarkan atas lapisan petal pada bagian disk bunga (dikutip pada portal generasibiologi.com ).

Bunga kertas belum mampu menggeser bunga lain dari famili Asteraceae seperti krisan sebagai bunga potong yang populer. Menurut penelitian Gunawan et al (2014), jurnal Vegetalika, UGM, menjelaskan bahwa bunga kertas yang ada di Indonesia masih merupakan bunga kertas lokal yang belum dimuliakan, sehingga masih memiliki bentuk dan warna yang kurang variatif dan kurang menarik sehingga konsumen lebih memilih bunga krisan yang memiliki bentuk dan warna yang lebih menarik.

Melihat keberhasilan flora kembang kertas yang mampu bertahan hidup di luar angkasa, nyatanya bunga ini tumbuh mekar dengan sempurna tak hanya satu, melainkan ada beberapa kembang kertas yang mekar berbarengan sekaligus.

Berdasarkan infoastronomy.org dan nationalgeographic.co.id, eksperimen menumbuhkan tanaman salah satunya adalah kembang kertas (zinnia) ini merupakan bagian dari proyek jangka panjang NASA yang dikenal sebagai Veggie. Proyek ini dirancang untuk menghasilkan makanan yang berasal dari tumbuhan. Menanam tanaman untuk dimakan tersebut adalah kunci untuk kelangsungan hidup astronot di luar angkasa agar tidak bergantung kepada makanan kaleng.

Sistem Veggie pada flora ini hanya membutuhkan air dan pupuk yang lebih sedikit dibanding menanam di Bumi. Veggie juga mempercepat pertumbuhan tanaman tiga kali lebih cepat daripada di Bumi.

Menurut Alexandra Whitmire dari Human Research Program NASA, “menumbuhkan tanaman di luar angkasa juga memiliki manfaat psikologi bagi astronot, terutama dalam memerangi perasaan terisolasi dan kesepian,” tuturnya seperti dilansir pada laman nationalgeographic.co.id.

kembang kertas

Penulis: Sarah R. Megumi

Top