Lampu Dekoratif dari Limbah Kayu dan Botol

Reading time: 2 menit
Lampu dekoratif ini dibuat dari bahan dasar botol dan kayu bekas. Ilustrasi: angasa.com

Penggunaan banyak jenis kayu sebagai bahan baku pembuatan suatu barang menyebabkan keberadaan limbahnya juga ikut meningkat. Dua orang mahasiswa Universitas Kristen Petra, Stanley Abednego dan David Pramudita menemukan alternatif pemanfaatan limbah kayu dan botol bekas. Keduanya memulai ide tersebut pada 2017 dengan membuat sebuah inovasi lampu dekoratif yang memanfaatkan kedua bahan tersebut.

Kreasi dari limbah botol dan kayu ini dinamkana AnBottle yang merupakan akronim dari Animal Bottle. Inovasi ini berupa lampu dekoratif ruangan berbentuk binatang yang memakai material ramah lingkungan. Produk dekoratif ini menggunakan kayu sisa produksi dan juga botol bekas sebagai bahan utama pembuataannya. Sebagai sumber cahaya, lampu ini menggunakan lampu LED karena dinilai lebih hemat energi dan tahan lama.

Baca juga: Limbah Kulit Jeruk Ubah Baterai Litium-Ion Bekas Jadi Baru

Limbah kayu yang dipilih untuk membuat lampu merupakan jenis kayu multipleks dengan ketebalan 0,8 hingga 1 cm. Sisa kayu yang digunakan cenderung memiliki bentuk lebar sehingga bisa dilengkungkan atau dipotong menggunakan gergaji sesuai desain yang ada. Selanjutnya, setelah dibentuk kayu ditempatkan pada bagian badan botol.

Sementara jenis botol bekas yang dipilih merupakan botol kaca bening. Botol tersebut biasanya berupa botol bekas minuman atau bensin. Bagian bawah botol perlu digunting untuk mempermudah pengisian komponen lampu di bagian dalam dan tengah.

Untuk mendapatkan satu bentuk lampu dekoratif dengan ukuran terbaik, potongan-potongan limbah kayu harus disatukan. Menariknya, untuk mempermudah pemakaian, penyatuan antarkayu dilakukan dengan teknik bridle joint atau mirip seperti puzzle sehingga bisa dicopot dan dipasang. Hal ini juga secara khusus bisa mengasah kreativitas ketika menggunakannya.

Animal Bottle

Bahan dasar pembuatan Animal Bottle. Ilustrasi: oceansdecor.com.au

Tidak hanya produknya saja yang memiliki bentuk unik, produsen AnBottle juga menyediakan kemasan dalam bentuk menarik untuk menarik perhatian calon pembeli. Produk lampu dekoratif dikemas menggunakan karton dan logo botol disematkan pada bagian tengah. Mereka juga menambahkan rangkaian modul binatang dalam tiap kemasannya.

Lampu dekoratif ini memiliki berbagai pilihan desain binatang seperti gajah, burung hantu, babi, kanguru, dan juga penguin. Bentuk binatang sengaja dipilih untuk mengingatkan kepada pengguna botol mengenai pentingnya memerhatikan lingkungan salah satunya kepedulian terhadap hewan.

Harga yang dibanderol mulai dari Rp200.000 dan tersedia dalam beberapa warna maupun ukuran. Warna yang disediakan merupakan rona natural, yaitu bening transparan, cokelat, dan cokelat gelap. Sedangkan dari segi ukuran, produk ini tersedia hingga ukuran sebesar 52 x 12 x 26 cm.

Baca juga: Mengubah Pelepah Kelapa Jadi Alat Makan

Karena menggunakan botol kaca, lampu dekoratif asal limbah kayu dan botol ini cukup rentan pecah sehingga diperlukan kehati-hatian yang ekstra dalam pemakaiannya. Selain sebagai pajangan, lampu unik ini dinilai cocok untuk mengasah kemampuan anak sehingga target pasarnya menyasar orang tua yang memiliki anak kecil atau anak usia sekolah.

Pembuatan AnBottle sebagai lampu dekoratif dari limbah ini juga diharapkan dapat membuktikan bahwa sisa sampah dapat dirancang menjadi produk alternatif yang kreatif dan memiliki nilai ekonomi.

Penulis: Krisda Tiofani

Top