Gimana tanggapan kamu tentang efektifitas peringatan bahaya merokok menggunakan gambar penyakit seperti pada bungkus rokok?

  • Arif Sukma Aji (20)
    UNS Surakarta

    "Kurang efektif soalnya masih banyak orang yang ngerokok walaupun udah dikasih gambar bahaya merokok. Terus juga ada beberapa bungkus rokok yang masih belum ada gambar bahayanya. Bukti kurang efektif soalnya bokap gue masih ngerokok minimal 2 bungkus sehari. Padahal udah ada gambarnya."
  • Evan (20)
    Universitas Bina Nusantara

    "Tidak efektif. Mengapa? Karena masih terlalu banyak orang yang merokok. Malah bisa jadi bertambah. Anak SD pun sekarang sudah merokok."
  • Romi Ramanda (21)
    Universitas Al-Azhar / Jakarta

    "Bagus, tapi terlambat karena negara tetangga lebih terdahulu memakai peringatan itu"
  • Billy Aditya (23)
    Universitas Satya Negara Indonesia

    "Gw ga bisa ngasi tanggapan,menurut gw malah aneh dengan adanya gambar paru2 busuk, kaya gitu2. Tetep aja masih ngerokok"
  • Fajar Adityara (23)
    Univ. Prof. Dr.Hamka

    "Menurut saya efektifitas peringatan bahaya merokok dengan menggunakan gambar efek dari apa penyakit yang disebabkan dari rokok itu sendiri kurang efektif, karena para perokok aktif menghiraukan begitu saja gambar tersebut yang terpampang pada setiap bungkus rokok, dan dari beberapa mereka yang takut dan merasa risih dengan gambar tersebut lebih memilih alternatif untuk menaruh rokok mereka ketempat rokok modern yang sudah banyak diperjualbelikan saat ini. Menurut saya cara yang lebih efektif adalah dengan menaikan harga rokok itu sendiri, seperti di negara singapura yang menerapkan harga rokok yang cukup mahal. Jadi dengan dinaikkannya harga rokok tersebut, membuat para rokok berfikir 2x untuk mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk hanya sekedar membeli 1 bungkus rokok."
  • Muhammad Fajri (23)
    Universitas Satya Negara Indonesia

    "Menurut saya efektifitas dari peringatan bahaya merokok dgn menggunakan gambar penyakit pada bungkus rokoknya tidak tepat sasaran. hal tersebut tidak berpengaruh terhadap para perokok karena mereka bisa mengakali di setiap bungkus rokok yg mereka beli dgn merobek gambar atau memindahkan rokok tersebut ke tempat yg lebih bagus dilihat. Rokok yg dilihat sebagai sebuah komoditi di negara ini tidak akan memberikan efek yg positif terhadap para perokok. Perokok melihat persoalan tentang gambar penyakit dalam bungkus rokok tersebut dianggap sebagai lelucon tanpa harus memikirkan efek negatif yg diterima para perokok aktif."
  • Kris Aji Irawan (21)
    Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

    "Tidak terlalu berpengaruh, karena peringatan tersebut hanya mencantumkan gambar saja dan jika orang tersebut sudah terlanjur menjadi rokok addict gambarnya tidak akan berpengaruh, apalagi saat ini banyak dijual rokok case dimana orang tersebut memindahkan rokok agar tidak melihat gambar menyeramkan dalam kemasan tersebut"
  • Hilmansyah Hasyim (20)
    Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta

    "Kurang efektif, meskipun dengan adanya gambar dampak penggunaan rokok yang menyeramkan tapi para perokok udah tau dampak dari rokok seperti kanker, jantung dll. Jadi menurut saya, untuk mengurangi tingkat penggunaan rokok lebih baik harganya yang ditingkatkan. Seperti 10ribu perbungkus "
  • Raditya Fikri Ahmad (22)
    Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)/Jakarta

    "Cukup bagus dan efektif penggunaan gambar penyakit karena orang pun agak takut dengan liat gambar penyakit itu. Cukup lah bikin efek jera bagi perokok"
  • Hanif Rally M (20)
    Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta

    "Efek gambar kayak gitu ga ngaruh-ngaruh banget. Cuma bikin harga rokok mahal aja karna kemasan lebih butuh tinta warna banyak"
  • Bayu Adjie Prakoso (21)
    Stikom Interstudi

    "Kurang efektif karna pecandu rokok rata-rata tidak memikirkan bahaya dari merokok meskipun sudah ada gambar penyakit di bungkus rokok sekarang ini."
  • Reynaldo Oktavianus (21)
    Universitas Multimedia Nusantara

    "Tidak memberikan pengaruh apa pun"
  • Chintya Kiswandini (20)
    Universitas Al-Azhar Indonesia

    "Mungkin untuk pertama semua perokok kaget ya karena bungkusnya, tapi semakin lama semakin banyak yang lebih memutar otak dalam pembelian rokok misalnya pemilihan gambarnya mau yang ga terlalu serem, atau bahkan sekarang banyak yg beli kotak rokok lagi jadi mereka ga pake yang asli. Awalnya kalo gue sih takut sama serem liatnya, tapi semakin kesini gue semakin terbiasa sama gambarnya. Not too effective"
  • Noeroctaphiasha Ghazalli (22)
    BSI jatiwaringin

    "Sedikit berpengaruh, sempat menakut-nakuti di awal di keluarkan namun lama kelamaan perokok mulai berfikir untuk membeli rokok yg bergambar dan memindahkan rokok nya ke ketempat yang tak ada gambar peringatan bahaya merokok"
  • Dian Admiriani (21)
    MH Thamrin

    "Kurang efektif karena kurangnya kesadaran akan kesehatan diri mereka sendiri mereka hanya memikirkan kesenangan atau keenakan sesaat dibanding jangka panjang kesehatan mereka"
  • In'amullah Azzam (25)
    Universitas Indraprasta

    "Pendapat gue sih kurang efektif, karena mayoritas orang Indonesia yang merokok lebih mementingkan isinya daripada bungkusnya"
  • Muhammad Imam Abrar (20)
    Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

    "menurut saya gambar peringatan di bungkus rokok sekarang tidak terlalu efektif dalam menurunkan pengkonsumsian rokok. Untuk saya sendiri dan lingkungan saya masih saja merokok dan tidak terlalu terganggu atas gambar peringatan di bungkus rokok itu.. beberapa orang yang terganggu atas gambar itu masih bisa mensiasatinya dengan menggunakan tempat penyimpanan rokok pribadinya.."
  • Bayu Erlangga (21)
    Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

    "Ga efektif karna orang bisa membeli baru tempat rokok yg aman karna tidak ada gambar yang mengganggu saat dia membeli atau dia mengambil 1 batang rokok tersebut"
  • Imam Basuki Rahmat (20)
    Uhamka/Jakarta

    "Kalo smp skrg sih kayanya 50:50. Untuk sebagian orang ya efektif untuk sebagian lagi ya tetep hajar aja ngerokok juga karena mungkin mereka ngeliat orang tua yang dari kecilnya ngerokok sampe sekarang aman-aman aja dan gak kena penyakit yang kaya dibungkus rokok. Sebenernya sih mungkin akan sangat efektif kalo beanya digedein. Misalnya rata sekotak gocap. Atau dari pihak warung galagi dijual batangan. Mungkin loh ya."
  • Zulfiana Rachmawani (19)
    Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

    "Menurut saya, dengan gambar penyakit di bungkus rokok sekarang ini sangat tidak efektif bagi masyarakat sekarang karena orang-orang di Indonesia khususnya jakarta sudah bergantung kepada rokok dan tidak melihat gambar rokok yg ada di bungkus tersebut. Dan gambar penyakit tersebut bukan karena disebabkan oleh rokok. Banyak sebab lain yang menyebabkan penyakit yang ada di gambar rokok tersebut."
  • Teuku Wildan Al-amin (25)
    Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta

    "Menurut saya peringatan pada bungkus rokok cenderung pada asas keadilan. Karena jika menelisik lebih jauh, bukan hanya rokok yang menyebabkan penyakit. Jika rokok mendapatkan perhatian lebih karena dapat menyebabkan penyakit ataupun kematian, tentunya kita harus brrlaku adil pada makanan junk food atau soft drink. Junk food dan softdrink yang menggunakan pengawet dan perasa buatan tentunya sama berbahayanya dengan rokok. Efektifitas pada peringatan rokok tentunya bukan pertanyaa. Yang tepat jika kita membahas isu rokok. Tapi, menurut saya efektifitas pada bungkus rokok tidaklah efektif karena rokok merupakan suatu bagian dari kekayaan budaya nusantara."
  • Monique Febrita (22)
    Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta

    "Lumayan bikin gue jijik sih makanya kadang suka milih gambar yg lain kalo emang stok rokoknya banyak"
Top