Antartika menjadi semakin hijau. Ahli biologi asal Inggris mendokumentasikan empat kali atau bahkan lima kali lipat pertumbuhan flora di Semenanjung Antartika.
Manusia tidak bisa hanya menanam untuk keluar dari masalah ini: pepohonan tidak bisa menyerap jumlah karbon dioksida di atmosfer yang terus-menerus meningkat.
Kekhawatiran dari industri makanan dan pertanian skala besar adalah memicu perubahan iklim dan saat yang sama mengancam upaya untuk memberi makan populasi yang kian bertambah.
Sebuah kerjasama para ilmuwan internasional berhasil menemukan lahan hutan yang jauh lebih besar daripada luasan Uni Eropa.
Para peneliti AS yang telah mengingatkan bahwa menghangatnya lautan akan mungkin kekurangan oksigen, kini menunjukkan bahwa kadar oksigen terus menurun dan akan dipercepat akibat adanya peningkatan suhu udara di air.
Peneliti kelautan asal AS mengatakan bahwa kombinasi asidifikasi dan pemanasan global dapat mengubah lautan menjadi tercemar dan mengancam kestabilan kehidupan maritim.
Penemuan mekanisme biologi yang dapat menahan pendinginan global mengesankan bahwa bumi dapat melindungi dirinya sendiri terhadap pembekuan.
Menghadapi perubahan iklim, hutan mempunyai peran kunci dalam menyerap karbon di atmosfer. Namun ternyata pohon-pohon pada beberapa kasus juga merupakan sumber gas rumah kaca, terutama gas metan.
Jika manusia membakar semua bahan bakar fosil, para peneliti memprediksi bahwa atmosfer di planet akan bisa menyamai situasi yang terjadi pada periode Jurasic atau masa dinosaurus.
Dunia dan penduduk perkotaan akan menghadapi risiko cuaca panas ekstrim yang kian meningkat pada abad ini meski dunia mampu menepati janji dan menahan pemanasan global pada 2°C atau di bawahnya, ungkap penelitian terbaru.
Para peneliti iklim yang mempelajari alur karbon antara tanah dengan udara mungkin harus mulai mempertimbangkan peran dari mikroba, penghuni planet terkecil.
Great Barrier Reef di Australia dan karang di Maladewa semakin terancam oleh pemutihan karang yang disebabkan oleh pemanasan global dan fenomena El Nino.
Perubahan iklim dan skema pembangunan 10 miliar dolar di Maladewa akan menghadirkan bahaya ganda terhadap “surga” bagi turis dari seluruh dunia tersebut.