Jakarta (Greeners) – Dalam rangka perayaan hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah/2021 yang resmi jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021. Kementerian Agama memberikan aturan terkait perayaan Idul Adha dan penyembelihan […]
Indonesia menghasilkan sekitar 6,8 juta ton sampah plastik laut setiap tahunnya, dan ini bukanlah berita baru. Merasa prihatin akan kondisi tersebut, seorang DJ kenamaan asal Korea Selatan, Peggy Gou, turun […]
Gomi merilis wireless charger dari sampah plastik yang ada pada baterai bekas dari barang elektronik lama (seperti skuter listrik dan sepeda yang rusak).
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengatakan pengurangan plastik sekali pakai tidak bisa hanya mengandalkan konsumen. Menurutnya, produsen juga harus bertanggung jawab untuk mengelola sampah plastik atau jenis sampah lain yang merupakan kemasan atas produknya.
Aktivis lingkungan dari Nexus3, Yuyun Ismawati Drwiega, menyebut masalah sampah plastik bermula dari proses produksi yaitu industri plastik maupun produsen pengguna kemasan plastik.
Ford merilis jam tangan baru yang terbuat 100% dari sampah plastik yang ada di laut.
Sebuah studi pada 2019 menunjukkan bahwa bioplastik akan terurai menjadi plastik berukuran kecil (mikroplastik) dan membutuhkan waktu berbulan-bulan.
Aspek yang menyebabkan Indonesia masih belum dapat mendaur ulang sampah plastik secara maksimal salah satunya karena kurangnya minat pabrik daur ulang.
Sejak beroperasi pada 1989, jumlah sampah Ibu Kota yang dikirim ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang telah mencapai 39 juta ton.
Satu reaktor dapar memproses 30 kilogram plastik dalam waktu sekitar 90 menit dan setiap 10 kilogram sampah yang masuk menghasilkan 9 liter bahan bakar.
Produsen memiliki kewajiban untuk mengatasi persoalan sampah bersama pemerintah dan masyarakat sesuai Peraturan Menteri LHK No. P 75 Tahun 2019.
WĀKE merupakan case yang terbuat dari 85 persen limbah plastik daur ulang. Bahan ditenun dan dijadikan polypropylene yan dapat bertahan lama dan kuat.
Film Story of Plastic mengeksplorasi sebab akibat industri plastik yang berkembang di seluruh dunia dan dampaknya terhadap lingkungan secara global.