Gajahlah Kebersihan Peduli Sampah Plastik di Laut

Reading time: 2 menit
Gerakan Gajalah Kebersihan memilah sampah yang mereka ambil dari pantai dan laut. Foto: Gajalah Kebersihan

Jakarta (Greeners) – Konsisten dan fokus terhadap masalah sampah laut (marine debris), komunitas Gajahlah Kebersihan aktif menyuarakan isu-isu lingkungan. Tak hanya aktif menggelar aksi, komunitas yang berlokasi di Lampung ini punya misi untuk memberikan edukasi terkait sampah pada masyarakat.

Seperti halnya namanya, Gajahlah Kebersihan merupakan plesetan dari jagalah kebersihan. Pemilihan gajah merupakan suatu yang mereka sengaja, sebagai ikon Provinsi Lampung.

Empat generasi milenial yang aktif pada isu lingkungan mendirikan komunitas. Founder Komunitas Gajalah Kebersihan Edy Fajar Prasetyo mengatakan, alasan di balik fokus Gajahlah Kebersihan terhadap masalah sampah.

“Laut sebagai bagian hilir sangat terimbas dari sampah-sampah yang dibuang sembarangan dan tak dikelola dengan baik,” katanya dalam Kupas Komunitas bersama Greeners, baru-baru ini.

Tak hanya itu, aksi-aksi yang mereka lakukan dalam mengurangi sampah plastik juga demi menjaga laut Indonesia dan biota yang ada di dalamnya. Edy menegaskan butuh kerja sama berbagai pihak untuk membersihkan sampah laut.

“Apalagi keadaannya sudah memadat. Bagaimana menyebutnya pantai, kalau pasirnya saja tertutupi sampah,” imbuhnya.

Sampah yang berhasil Gajahlah Kebersihan ambil dari kawasan pesisir. Foto: Gajahlah Kebersihan

Sedotan Yang Berujung Menjadi Sampah Plastik

Edy menyayangkan, masih banyaknya masyarakat Indonesia yang masih menggunakan sedotan plastik. Padahal, sambung dia sebagai fungsinya sedotan hanya masyarakat gunakan beberapa saat.

Hal ini tak sepadan dengan dampak lingkungan yang plastik sebabkan. “Lebih baik kita memang dari awal tidak menggunakan sedotan ini. Kita mendorong agar berganti pada produk-produk sedotan yang lebih ramah lingkungan,” ungkapnya.

Permasalahan paling utama terkait dengan masalah ini tak jauh dari masih rendahnya kesadaran masyarakat. Edy menilai akar permasalahannya karena masyarakat merasa tidak mendapat efek langsung dari sampah ini.

“Terlebih jika kita ke tempat lain gitu kita tidak pernah merasa punya tanggungjawab untuk sampah,” ujarnya.

Edy menyatakan, Gajahlah Kebersihan juga aktif dalam berbagai macam zero waste event. Beberapa programnya yaitu online talk, Gajahlah Goes to School (GGS), Workshop Zero Waste dan Combating Marine Debris.

Selain itu ada pula Lampung Youth Marine Debris Summit (LYMDS) dan Lomba Menulis Tentang Zero Waste. Lomba menulis terkait zero waste ini mereka selenggarakan tingkat nasional. Tak hanya itu, lomba ini untuk mengampanyekan agar gerakan peduli lingkungan tak mati begitu saja.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top