Warga JGC Sepakat RDF Rorotan Beroperasi, Asal Penuhi Tiga Syarat Ini

Reading time: 2 menit
Warga JGC menyepakati pengoperasian RDF Rorotan. Foto: DLH DKI Jakarta
Warga JGC menyepakati pengoperasian RDF Rorotan. Foto: DLH DKI Jakarta

Jakarta (Greeners) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bersama perwakilan warga Jakarta Garden City (JGC) melakukan pertemuan dan peninjauan keliling area Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Dalam pertemuan ini, warga JGC menyepakati pengoperasian RDF Rorotan.

Ketua RT 18 RW 14, Kelurahan Cakung Timur, Wahyu Andre Maryono mengatakan bahwa ada tiga poin yang warga harapkan dengan beroperasinya kembali RDF. Pertama, terkait dampak kesehatan, warga ingin tidak ada lagi asap maupun bau. Kedua, tidak ada dampak ekonomi terhadap harga properti sekitar. Terakhir adalah keterbukaan informasi yang memerlukan pemantauan secara rutin bersama warga.

BACA JUGA: RDF Rorotan Belum Jadi Solusi, Warga Keluhkan Polusi

“Kami dukung pengoperasian RDF ini, apabila ini bermanfaat untuk masyarakat banyak dan kita juga butuh tempat untuk pengelolaan sampah. Kami harap pengoperasian kali ini bisa berjalan dengan baik,” ujar Wahyu di Jakarta, Senin (14/7).

Di samping itu, Wahyu juga meminta Dinas LH melakukan sosialisasi pengelolaan sampah di lingkungannya, Perumahan Jakarta Gading Garden City (JGC). Dengan demikian, warganya juga ikut serta dalam pemilahan dan pengelolaan sampah secara mandiri.

“Tadi kami juga sepakat untuk mengadakan sosialisasi untuk warga di wilayah kami. Sehingga, nanti sampah yang akan datang ke RDF ini benar-benar sudah terpilah sejak awal,” ungkapnya.

Wahyu mengungkapkan bahwa pertemuan ini merupakan tidak lanjut dari beberapa bulan lalu. Sebelum pengoperasian RDF akan ada pertemuan kembali dengan warga.

Kendalikan Emisi RDF Rorotan

Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko menambahkan pertemuan bersama warga ini untuk menginformasikan progres peningkatan pengendalian lingkungan. Selain itu, juga untuk merencanakan uji coba dan operasional.

“Warga mengapresiasi peningkatan yang telah dilakukan di RDF Plant ini. Mereka juga minta komitmen Pemprov DKI Jakarta tetap dijaga. Sejauh ini, mereka mendukung RDF ini selama dampak negatif bisa dimitigasi,” tuturnya

Ia menyampaikan, hingga kini pihaknya telah meningkatkan pengendalian emisi. DLH menambah alat Bag Filter, Wet Electrostatic Precipitator (WESP), Pre-treatment WESP (Wet Scrubber Kedua), Carbon Active, ID-Fan kedua, dan CEMS.

BACA JUGA: RDF Rorotan Tutup Sementara untuk Perbaikan

“Kami juga meningkatkan pengendalian kebauan, dengan menambahkan tiga unit deodorizer. Sekarang menjadi empat unit di area proses, gudang produk, dan residu,” tambahnya.

Agung menjelaskan, rencana pengoperasian RDF ini akan berlangsung secara bertahap, pada bulan Juli ini masih uji coba dengan sampah kering dari TPS 3R dengan kapasitas 50 ton perhari.

Lalu, pada Agustus akan ada penambahan kapasitas 150-500 ton per hari dengan sampah baru. Operasi optimalnya pada bulan September, dengan input sampah baru dan TPS 3R. Kapasitas pengolahan sampah pun bertahap, yaitu mulai 500 ton hingga 2.500 ton per hari.

“Uji coba ini masih terus kita lakukan secara bertahap. Jadi, tidak langsung dengan kapasitas besar. Setiap uji coba kita lakukan evaluasi, kita ingin pastikan RDF ini berjalan optimal dan sempurna,” tandasnya.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top