Meramu Keampuhan Tanaman Kupu-Kupu

Reading time: 2 menit
Tanaman Kupu-Kupu
Bauhinia purpurea L., dapat tumbuh di ketinggian 500-2000 meter di atas permukaan laut. Foto: stock.adobe.com

Nama kupu-kupu bukan hanya berlaku untuk hewan, tetapi juga tanaman. Bauhinia purpurea L. atau nama latin tanaman kupu-kupu merupakan tumbuhan yang banyak ditanam sebagai peneduh jalan dan penghijauan. Sekilas daunnya tampak seperti rangkaian bunga anggrek dengan kelopak berwarna pink keunguan.

Di berbagai tempat, bunga kupu-kupu memiliki nama yang berbeda. Di Inggris, misalnya, disebut Purple bauhinia, Orchid tree, Camel’s foot tree, Butterfly tree, dan Geranium tree). Sedangkan di India bernama Kota, Rak takanchan, Khairwal, Karar, atau Kanchan. Sementara di Malaysia, masyarakat menyebutnya sebagai tapak kuda.

Di daerah beriklim tropis dan subtropis, Bauhinia purpurea L., tumbuh di antara ketinggian 500-2000 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia penyebarannya relatif merata karena dapat dijumpai hampir di setiap daerah. Ia juga dapat tumbuh cepat di bermacam kondisi tanah. Ukurannya dapat mencapai 9 hingga 12 meter.

Baca juga: Tanaman Obat Wudani, Si Cantik Berkhasiat

Tanaman yang termasuk ke dalam suku polong-polongan ini memiliki keunggulan kayu yang kuat karena tidak mudah patah meski terdapat angin kencang. Pertumbuhan akarnya pun lambat sehingga tidak merusak konstruksi jalan. (Anonymous, 2012).

Secara morfologi, pohon kupu-kupu berukuran sedang dengan tinggi mencapai 5-9 meter. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan dengan daun berukuran 10-20 sentimeter berwarna hijau menyerupai sayap kupu-kupu. Sementara, akarnya membulat ganda seperti pangkal hati dengan ujung melonjong.

Tanaman Kupu-Kupu

Sekilas bunga kupu-kupu terlihat seperti rangkaian bunga anggrek. Foto: stock.adobe.com

Bunganya berwarna merah muda dan terdiri atas lima kelopak yang beraroma harum. Buahnya dikatakan masak jika polong telah berwarna coklat tua, keras, dan kadang sedikit merekah.

Menurut kajian ilmiah, pohon kupu-kupu dapat dikembangbiakan menggunakan biji (generatif) atau dengan stek maupun cangkok (vegetatif). Getah dan kayu pohon kupu-kupu mengandung asam tanat dan glukosa.

Baca juga: Rumput Teki, Tanaman Pengganggu yang Berkhasiat Obat

Pada sistem pengobatan tradisional, tanaman hias ini juga dimanfaatkan daun dan batangnya untuk menyembuhkan penyakit. Ia dikenal memiliki antibakteri, antidiabetes, analgesik, anti-inflamasi, anti-diare, antikanker dan nefroprotektif (Kumar dan Chandrashekar, 2011).

Masyarakat adat yang menggunakannya yaitu etnis Dayak Meratus di Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan dan masyarakat Polahi di Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo. Tumbuhan kupu-kupu dipakai sebagai obat tradisional, seperti obat sakit perut, pembengkakan paha, dan kejang. Cara mengolahnya dengan mencuci bersih 10 helai daun bunga, direbus, lalu diminum airnya.

Tanaman Kupu-Kupu

Penulis: Sarah R. Megumi

Top