Sewakan Gelas Guna Ulang, Cara BALIKIN Lawan Sampah Plastik Sekali Pakai

Reading time: 3 menit
BALIKIN hadir sebagai solusi dengan menyewakan gelas guna ulang untuk melawan sampah plastik di acara berskala besar. Foto: BALIKIN
BALIKIN hadir sebagai solusi dengan menyewakan gelas guna ulang untuk melawan sampah plastik di acara berskala besar. Foto: BALIKIN

Jakarta (Greeners) – Maraknya acara musik dan olahraga di Indonesia menyebabkan peningkatan timbulan sampah plastik sekali pakai. BALIKIN hadir sebagai solusi dengan menyewakan gelas guna ulang untuk melawan sampah plastik di acara berskala besar.

BALIKIN merupakan inisiatif dari Langit Biru Pertiwi, sebuah organisasi yang fokus pada pelestarian lingkungan melalui berbagai program edukatif dan kolaboratif bagi individu, komunitas, hingga perusahaan. Layanan ini mulai banyak digunakan dalam festival musik, acara olahraga, dan berbagai event lainnya yang sebelumnya masih mengandalkan gelas plastik sekali pakai.

Menurut Co-Founder BALIKIN Nadia Mulya, ide awal ini lahir dari pengalamannya saat berada di luar negeri. Ia melihat bahwa sistem rental cup atau penyewaan gelas sudah menjadi praktik umum di berbagai acara besar seperti pertandingan sepak bola, maraton, hingga konser musik.

BACA JUGA: Isi dan Guna Ulang Solusi Tepat Kurangi Plastik

β€œIni bisa kita temukan di berbagai acara berskala besar. Sementara di sini, misalnya saat menghadiri acara lari, kita akan menemukan water station yang menyediakan minuman, namun sering kali tanpa mempertimbangkan dampak sampah yang dihasilkan,” ungkap Nadia dalam wawancaranya bersama Greeners.

Ia menambahkan bahwa masih banyak orang yang beranggapan bahwa sampah dari gelas sekali pakai dapat dengan mudah didaur ulang. Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu. Proses daur ulang hanya bisa berjalan efektif jika materialnya berasal dari satu jenis bahan saja (single source).

β€œMasalahnya, gelas kertas umumnya berlapis plastik, sehingga sangat sulit, bahkan hampir mustahil untuk didaur ulang secara efektif,” jelas Nadia.

Ironisnya, justru kegiatan yang dianggap ramah lingkungan seperti event olahraga masih menghasilkan volume sampah yang sangat besar. Karena sistem pengelolaan sampah yang belum memadai, sebagian besar sampah tersebut akhirnya hanya akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

BALIKIN hadir sebagai solusi dengan menyewakan gelas guna ulang untuk melawan sampah plastik di acara berskala besar. Foto: BALIKIN

BALIKIN hadir sebagai solusi dengan menyewakan gelas guna ulang untuk melawan sampah plastik di acara berskala besar. Foto: BALIKIN

BALIKIN Miliki Dua Pelayanan

Saat ini, BALIKIN memiliki dua pendekatan layanan yang berbeda, tergantung pada skala acara. Untuk acara yang berskala kecil atau yang tidak memiliki akses terhadap sumber air dan saluran pembuangan, BALIKIN menyediakan layanan penyediaan dan pengambilan kembali gelas guna ulang.

“Dalam hal ini, kami menyediakan dukungan seperti collection point, materi edukasi untuk para peserta, misalnya pelari, serta memastikan bahwa gelas-gelas tersebut dapat mereka kembalikan dengan benar,” kata Nadia.

Kemudian, pada pendekatan kedua adalah jasa pencucian gelas langsung di lokasi (on-site washing). Contohnya seperti di ajang Mandalika MotoGP.

“Menariknya, kami juga memberdayakan perempuan lokal untuk terlibat dalam proses pencucian ini. Jadi, dari kegiatan washing on-site ini, ada beberapa poin SDGs (Sustainable Development Goals) yang juga bisa kami dukung secara langsung,” ucapnya.

Sistem Utuh dan SOP Ketat

Dalam pengoperasian layanan guna ulang ini bukanlah hal mudah, menurut Nadia sistemnya cukup kompleks. “Banyak yang mengira bahwa ini hanyalah soal penyewaan gelas. Padahal, yang kami jalankan adalah satu sistem utuh, termasuk sistem pencucian yang memiliki standar operasional (SOP) yang ketat,” kata Nadia.

Menurutnya, SOP ini bahkan setara dengan yang industri katering terapkan. BALIKIN juga sempat berkonsultasi dengan para pegiat katering untuk memastikan bahwa seluruh proses penanganan peralatan makan, termasuk gelas dilakukan dengan benar dan higienis.

BACA JUGA: Startup Guna Ulang Mampu Kurangi 300 Kilogram Sampah Plastik

Dalam kiprahnya di gerakan guna ulang, saat ini BALIKIN juga tergabung dalam Reuse Special Interest Group, yang mencakup berbagai negara di Asia. Dalam forum ini, mereka rutin berdiskusi dan berbagi perkembangan mengenai penerapan sistem reusable di masing-masing negara.

Antusiasme Pengunjung

Nadia mengatakan bahwa respons dari pengunjung terhadap penyediaan gelas guna ulang ini sangat positif dan begitu antusias. Salah satu yang menjadi daya tariknya adalah desain cup BALIKIN yang berwarna fuchsia. Warnanya cerah dan menarik perhatian.

“Banyak yang bilang cup-nya lucu, karena warnanya pink. Dari situ saja, sebenarnya sudah menjadi pintu masuk atau gateway untuk mulai mengedukasi mereka lebih jauh,” kata Nadia.

Mereka mengedukasi pengunjung tentang manfaat penggunaan wadah guna ulang terhadap lingkungan. “Misalnya, bahwa cup kami ini BPA-free, aman untuk mereka gunakan. Lalu, saya juga sering menyampaikan fakta bahwa orang Indonesia setiap bulannya bisa mengonsumsi mikroplastik setara dengan tiga kartu ATM,” ujarnya.

Menurut Nadia, edukasi-edukasi seperti ini ternyata bisa langsung tersampaikan dengan cara yang ringan tapi mengena.

Selama satu tahun berjalan, BALIKIN juga semakin banyak terlibat akitf dalam berbagai acara olahraga dan komunitas outdoor. Nadia berharap ke depannya BALIKIN bisa masuk ke lebih banyak kegiatan skala besar.

“Kami ingin membangun ekosistem reuse ini bersama-sama. Kami ingin sistem ini bisa terintegrasi dan tumbuh dengan kolaborasi berbagai pihak,” tutupnya.

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top