biodegradable
Istilah biodegradable dan compostable sering kita temukan di mana-mana. Namun, istilah tersebut sering kali keliru. Terkadang kedua kata itu saling menggantikan satu sama lain, ada juga yang menyesatkan; sehingga menciptakan kebingungan bagi orang-orang yang mencoba menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Mango Materials, perusahaan yang berbasis di San Fransisco, memproduksi biopolimer yang berasal dari limbah metana.
PANGAIA memanfaatkan bagian tanaman sebagai perona kain alami seperti kelopak Sakura. Produk mereka disebut dengan sakura t-shirt pink.
Jika mendengar kata daun pisang mungkin yang terlintas di benak kita adalah lontong, pepes, dan berbagai makanan yang menggunakan daun pisang sebagai pembungkus. Daun pisang yang besar, fleksibel, dan tahan […]
Jika mendengar kata “lolipop”, mungkin yang terbayang di pikiran kita yaitu sebuah permen yang memiliki stick tongkat dan aneka rasa buah-buahan. Namun, jajanan yang sangat digemari oleh anak-anak ini selain […]
Rimping, salah satu toko bahan pangan yang berlokasi di Chiang Mai, Thailand mulai menggunakan daun pisang untuk membungkus buah dan sayur sebagai pengganti kemasan plastik.
Setelah melihat 2 juta pon sampah plastik dari alat tes kehamilan di tempat pembuangan sampah setiap tahunnya, sebuah perusahaan asal AS tergerak untuk menciptakan alat tes kehamilan (test pack) yang ramah lingkungan.
Perusahaan fitness asal Philadelphia, Aqua Vida menawarkan celana legging dan celana pendek yang 100 persen dapat didaur ulang dan dapat digunakan kembali.
Evoware, perusahaan yang berbasis di Indonesia, termotivasi untuk membantu pemerintah upaya pembersihan lingkungan perairan dari sampah plastik dengan membuat kemasan makanan yang terbuat dari bahan non-plastik dan 100% dapat di-biodegradasi.
Dari Filipina, muncul sebuah produsen “tote bag” dengan misi khusus bagi lingkungan. Pendirinya menginginkan prinsip “bring your own bag” diterapkan oleh setiap orang.
Departemen Pertahanan AS mengajukan proposal pengadaan peluru biodegradable atau “ramah lingkungan” yang berisi bibit tanaman khusus yang mampu tumbuh untuk menghancurkan sisa selongsong.