Kaus dengan Perona dari Kelopak Sakura

Reading time: 2 menit
Sakura t-shirt pink
Foto: thepangaia.com

Menyadari bahwa limbah industri tekstil begitu besar membuat perusahaan pakaian PANGAIA (dibaca: Pan-guy-ya) memanfaatkan bagian tanaman sebagai perona kain alami. Dengan misi menyelamatkan lingkungan, PANGAIA menggunakan bahan tidak beracun yang terbuat dari sisa makanan, tanaman, buah-buahan, dan sayuran sebagai warna.

Salah satu pewarna alaminya berasal dari kelopak Sakura Jepang yang hanya mekar selama beberapa hari setiap tahun. Kelopak bunga menghasilkan corak merah muda yang terlihat cantik saat diaplikasikan pada katun organik. Sesuai dengan bahan pewarna alami yang dihasilkan, kaus ini disebut dengan sakura t-shirt pink.

Baca juga: Pewarna Alami, Dukung atau Tinggalkan?

Bahan kelopak bunga diperoleh bukan dari menebang pohon Sakura, melainkan dari guguran kembang yang jatuh secara alami atau disebut dengan Sakura Fubuki. PANGAIA bekerja sama dengan perusahaan teh di Nagoya, Jepang untuk mengumpulkan bunga yang tidak digunakan. Hal ini membuat kelopak bunga tersebut menjadi bermanfaat.

Kelopaknya diubah menjadi perona dengan proses bioteknologi yang tidak menggunakan bahan kimia. Pewarna bebas limbah dan kimia ini kemudian digunakan untuk mewarnai baju sakura. Ini merupakan salah satu produk pakaian yang dirancang perusahaan menggunakan bahan alami atau daur ulang.

Sakura t-shirt pink

Kaus yang diwFoto: thepangaia.com

Bahan kaus yang digunakan merupakan katun organik yang sesuai dengan Standar Tekstil Organik Global (GOTS). Katun organik adalah standar pemrosesan tekstil terkemuka dunia untuk serat organik yang didukung oleh sertifikasi independen atas keseluruhan rantai pasokan tekstil. Katun organik dengan label tersebut harus mengandung serat organik bersertifikat minimal 95 persen. Katun GOTS juga harus 100 persen bebas dari bahan kimia.

Baca juga: Bunga Sakura, Tidak Cuma Tumbuh di Jepang

T-shirt Sakura dibuat dengan desain unisex santai dengan harga $85. Tidak hanya kausnya yang ramah lingkungan, proses pengemasannya pun menggunakan kemasan yang dapat terurai (Biodegradable).

Dilansir dari inhabitat.com, PANGAIA mengungkapkan bahwa memasok pewarna tekstil yang menggunakan lebih sedikit air, tidak beracun, dan dapat terurai secara hayati. Mereka menciptakan produk dengan teknologi canggih dan menggunakan elemen yang berkelanjutan serta dapat didaur ulang.

Penulis: Mega Anisa

Top