Jakarta (Greeners) – Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Climate Unit meluncurkan buku “Angka dan Fakta Perubahan Iklim untuk Masa Depan Indonesia”. Buku ini dapat menjadi pedoman para generasi muda Indonesia. Sebab, mereka akan ikut menjadi bagian dari solusi dan aksi melindungi dunia dari ancaman perubahan iklim, terutama menyongsong Indonesia Emas 2045.
Perubahan iklim adalah ancaman terbesar bagi umat manusia. Dampak dari perubahan iklim semakin nyata dan meresahkan, dengan efek yang dapat dirasakan di seluruh dunia.
Indonesia, sebagai negara yang terletak di wilayah tropis, dengan keanekaragaman hayati yang tinggi memiliki potensi tinggi terkena dampak terburuk dari perubahan iklim.
Pendiri dan Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal mengatakan bahwa hanya 29% orang Indonesia yang menyatakan memiliki pengetahuan terhadap perubahan iklim. Angka ini adalah yang tertinggi di Asia Pasifik.
BACA JUGA: Anak Muda Desak Pemerintah untuk Beralih ke Ekonomi Hijau
“We need to make sure carbon market kita secara nasional tumbuh dengan cepat. Sebab, ini adalah kunci sukses ekonomi hijau yang sedang dirintis pemerintah. Ekonomi hijau akan lebih berfungsi dengan baik kalau carbon market kita juga bisa tumbuh dengan cepat,” ucap Dino di Jakarta, Rabu (3/7).
Sebanyak 30 kontributor terlibat dalam penulisan buku ini. Mereka merupakan sosok-sosok dengan latar belakang yang beragam.
Dino berharap, buku Essential Climate Numbers for OUR Survival bisa menjadi pedoman untuk masyarakat. Terutama, bagi generasi muda yang akan menjadi ahli waris Bumi. Generasi net zero inilah yang akan memajukan visi Indonesia Emas 2045 dengan melahirkan peluang baru untuk kelangsungan bumi dan pemuda.
Anak Muda Perlu Memahami Perubahan Iklim
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemdikbudristek Iwan Syahril, mengatakan bahwa anak muda sebagai target strategis untuk membaca buku ini. Mereka perlu memahami fakta-fata perubahan iklim.
“Semakin cepat generasi muda kita memiliki pemahaman, sense of urgency tentang climate change, tentunya akan semakin baik dalam upaya kita untuk menghasilkan solusi untuk Indonesia dan dunia,” ujarnya.
BACA JUGA: Bisnis Hijau Kendalikan Dampak Perubahan Iklim
Menurut Syahril, dampak dari perubahan iklim lebih dahsyat daripada dampak Covid-19. Maka dari itu, semua pihak penting untuk bergerak menanganani fenomena ini.
Baginya, buku ini bisa menjadi rujukan utama. Khususnya, dalam penanganan perubahan iklim di Indonesia maupun di dunia.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia