
BMKG


Kepala BMKG, Dwikorita Karnawatin, mengungkapkan potensi bencana pada awal tahun 2021 hampir sama dengan yang terjadi pada tahun 2020. Menurutnya, akumulasi hujan ekstrem selama 1 hingga beberapa hari seperti yang terjadi di DKI Jakarta pada awal tahun 2020 dan beberapa daerah lain berpotensi kembali terjadi.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) turut terlibat dalam penanganan bencana hidrometeorologi pada periode musim hujan yang bersamaan dengan fenomena La Nina. Melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BB-TMC), BPPT menyiapkan teknologi untuk memperkecil kerugian akibat La Nina.

Jakarta (Greeners) – The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) confirmed the peak of La Nina in December 2020 to January 2021. The rise of La Nina in this period […]

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi puncak La Nina pada Desember 2020 hingga Januari 2021. Puncak La Nina periode ini bersamaan dengan masuknya musim hujan di Tanah Air.

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) asserts that land and forest fires affect the ozone layer’s condition. Fires release smoke with organic compounds into the atmosphere. This smoke lasts a long time, worsen ozone depletion.


BMKG menyebut lokasi Indonesia yang berada di garis ekuator menyebabkan terjadinya dinamika cuaca yang kontras di berbagai daerah.

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah membuat satuan tugas karhutla kesulitan mengakses wilayah yang terbakar.

BMKG memprediksi awal musim kemarau terjadi mulai Mei 2020. Sektor pertanian menjadi salah satu yang akan terdampak oleh kekeringan ini.

BMKG bersama FKKMK Universitas Gadjah Mada menyatakan bahwa iklim dan cuaca bukan satu-satunya faktor yang dapat mengontrol persebaran virus korona.

KLHK akan berfokus pada penanganan berbasis rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) untuk menghadapi potensi bencana di tahun 2020.

Penyebab terjadinya banjir di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada awal tahun diindikasi sebagai salah satu dampak krisis iklim.

Berkurangnya tampungan sementara akibat pendangkalan, kata Yosef, juga menjadi penyebab terjadinya banjir di Jabodetabek.

Proyeksi bencana pada tahun 2020 diperkirakan berupa peristiwa geologi dan vulkanologi berupa gempa yang disertai tsunami dan erupsi gunung berapi.