BMKG
Indonesian Agency for Meteorological, Climatological and Geophysics (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika or simply BMKG) reminds all parties to anticipate the forest and land fire potentials in 2021. BMKG Deputy, […]
Jakarta (Greeners) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan seluruh pihak agar mengantisipasi potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2021 ini. Deputi BMKG, Herizal, mengatakan bahwa lembaganya […]
Bibit Siklon Tropis di Utara Papua yang merupakan Bibit Siklon Tropis 94W telah berkembang menjadi Siklon Tropis “SURIGAE”
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan seluruh wilayah DKI Jakarta masih berpotensi hujan dengan intensitas lebat hingga sepekan ke depan (25 Februari 2021). Menurutnya, pada tanggal 23 sampai dengan 24 Februari.
Hasil refleksi peristiwa sepanjang 2020, sebanyak 8.264 kali gempa terjadi, jumlah ini lebih sedikit dibandingkan pada tahun lalu, sebanyak 11.515 kali.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) turut terlibat dalam penanganan bencana hidrometeorologi pada periode musim hujan yang bersamaan dengan fenomena La Nina. Melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BB-TMC), BPPT menyiapkan teknologi untuk memperkecil kerugian akibat La Nina.
Jakarta (Greeners) – The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) confirmed the peak of La Nina in December 2020 to January 2021. The rise of La Nina in this period […]
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi puncak La Nina pada Desember 2020 hingga Januari 2021. Puncak La Nina periode ini bersamaan dengan masuknya musim hujan di Tanah Air.
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) asserts that land and forest fires affect the ozone layer’s condition. Fires release smoke with organic compounds into the atmosphere. This smoke lasts a long time, worsen ozone depletion.
Kebakaran hutan melepaskan gas metana, yakni gas rumah kaca yang 21 kali lebih beracun daripada karbon dioksida dan senyawa ini berbahaya bagi lapisan ozon.
BMKG menyebut lokasi Indonesia yang berada di garis ekuator menyebabkan terjadinya dinamika cuaca yang kontras di berbagai daerah.
Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah membuat satuan tugas karhutla kesulitan mengakses wilayah yang terbakar.
BMKG memprediksi awal musim kemarau terjadi mulai Mei 2020. Sektor pertanian menjadi salah satu yang akan terdampak oleh kekeringan ini.