gas rumah kaca
Jakarta (Greeners) – Kabupaten Minahasa Utara di Sulawesi Utara berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2030 sebesar 27,70 %. Hal itu berdasarkan analisis oleh pemerintah daerah setempat […]
Jakarta (Greeners) – Perusahaan asuransi jiwa, Astra Life bersama Astra Financial menanam 6.600 pohon di hulu Sungai Ciliwung, Talaga Saat Puncak, Bogor Juli lalu. Program ini merupakan aksi nyata Astra […]
Jakarta (Greeners) – Polemik jual beli pakaian bekas terus memasuki babak baru. Larangan menguat, bahkan pemerintah memusnahkan 730 bal pakaian bekas senilai hampir Rp 10 miliar. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan […]
Jakarta (Greeners) – Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 pada 21 Februari mendatang hendaknya menjadi momentum mendorong pengelolaan sampah secara berkelanjutan pada semua lapisan masyarakat. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, […]
Jakarta (Greeners) – Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 pada 21 Februari mendatang mendorong penuntasan permasalahan sampah di Indonesia. Sampah bisa bernilai dan menyejahterakan jika dikelola dengan benar. HPSN […]
Pemerintah Indonesia berkomitmen secara internasional untuk menurunan Emisi Gas Rumah Kaca (EGRK) sebagai upaya penanganan perubahan iklim global. Komitmen tersebut tercantum dalam Perjanjian Paris atau Paris Agreement sejak tahun 2015 hingga tahun 2030.
Peneliti Utama Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dr. Haruni Krisnawati, menekankan pihaknya optimalkan sains dalam proses inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK)
Energi baru terbarukan yang menjadi jalan keluar penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor energi justru kalah saing dengan energi fosil batubara.
Budidaya padi dan ikan dalam sistem persawahan diusulkan sebagai teknik untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya tanah.
Menjelang peringatan hari Pelestarian Lapisan Ozon Internasional ke-30 yang jatuh pada tanggal 16 September dan bersamaan dengan diberlakukannya Protokol Montreal, sebuah kabar baik datang dari penelitian terbaru yang dilakukan oleh […]
London (Climate News Network) – Emisi gas rumah kaca yang berasal dari manusia telah mengukir sejarah baru, dengan menembus batas 400 ppm bahkan di pulau terpencil dan tanpa polusi di […]
Penyanyi Judika mengaku khawatir dengan tingkat polusi udara yang semakin memburuk, khususnya di Jakarta. Menurutnya, hal ini bisa diatasi jika masyarakat memiliki kesadaran untuk menanam pohon.
Walhi menilai bahwa Protokol Kyoto terus diperlemah dengan tekanan dari sistem ekonomi politik kapitalistik yang menjadikan isu perubahan iklim sebagai peluang baru bagi korporasi dan negara industri untuk semakin mengakumulasi modal.