DLH DKI Luncurkan Truk Compactor untuk Angkut Sampah ke RDF Rorotan

Reading time: 2 menit
DLH DKI meluncurkan truk tertutup untuk mengangkut sampah ke RDF Rorotan. Foto: DLH DKI
DLH DKI meluncurkan truk tertutup untuk mengangkut sampah ke RDF Rorotan. Foto: DLH DKI

Jakarta (Greeners) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meluncurkan truk compactor tertutup sebagai kendaraan pengangkut sampah ke fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Selasa (16/12). Peluncuran truk ini untuk memastikan agar pengangkutan sampah berlangsung secara higienis dan mengurangi dampak bagi lingkungan di perkotaan.

Truk compactor dengan sistem tertutup ini juga menjadi standar utama dalam pengangkutan sampah ke RDF Rorotan. Sebab, truk ini dapat meminimalkan bau selama perjalanan sekaligus mencegah sampah tercecer di sepanjang jalur pengangkutan.

Jenis kendaraan yang digunakan adalah truk compactor dengan sistem bak tertutup. Sistem tertutup ini menjadi standar utama dalam pengangkutan sampah ke RDF Rorotan. Sebab, dapat meminimalkan bau selama perjalanan sekaligus mencegah sampah tercecer di sepanjang jalur pengangkutan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menegaskan bahwa kesiapan sistem pengangkutan menjadi fondasi utama keberhasilan operasional RDF Plant di dalam kota.

“Pengolahan sampah tidak hanya soal fasilitas di dalam area, tetapi juga bagaimana pengangkutan sampah dari sumbernya. Karena itu, kami memastikan seluruh armada memenuhi standar kualitas agar tidak menimbulkan persoalan baru di masyarakat,” ujarnya.

Angkut Sampah dari 16 Kecamatan

Saat ini, RDF Plant Rorotan memiliki 51 unit truk compactor hasil pengadaan Tahun Anggaran 2025. Armada ini melengkapi 97 unit truk compactor hasil pengadaan Tahun Anggaran 2024 yang telah lebih dulu beroperasi. Dengan demikian, total truk compactor untuk mendukung operasional RDF Rorotan mencapai 148 unit yang kondisinya prima.

“Seluruh truk yang beroperasi ke RDF Rorotan merupakan kendaraan baru dengan spesifikasi khusus. Armada ini kami siapkan agar mampu bekerja stabil dan konsisten mendukung fasilitas RDF,” kata Asep.

Adapun sampah yang diangkut berasal dari 16 kecamatan di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Penetapan wilayah suplai ini untuk memperpendek jarak angkut, meningkatkan efisiensi waktu dan operasional, serta menjaga kontinuitas pasokan sampah ke RDF Plant Rorotan.

“Kami atur zonasi pengangkutan agar jarak tempuh lebih pendek dan lebih efisien. Dengan pola ini, suplai sampah ke RDF bisa terjaga tanpa membebani lalu lintas maupun lingkungan sekitar,” tambahnya.

Ada Sistem Pemadatan Sampah

Selain meminimalkan bau, truk compactor juga memiliki sistem pemadatan sampah. Dengan demikian, kapasitas angkut menjadi lebih besar dan dapat menekan jumlah ritasi. Setiap kendaraan juga memiliki tampungan air lindi untuk mencegah kebocoran cairan sampah yang berpotensi mencemari jalan dan lingkungan sekitar.

“Pemadatan dan tampungan air lindi adalah aspek teknis yang sangat penting. Dengan fitur ini, pengangkutan menjadi lebih bersih, efisien, dan aman bagi lingkungan,” kata Asep.

Modernisasi armada pengangkutan ini berjalan seiring dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (PJB) produk RDF antara UPST DLH DKI Jakarta dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Perjanjian tersebut memastikan hasil pengolahan RDF dari Rorotan terserap industri secara berkelanjutan.

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top