DLH DKI Targetkan Seluruh RW Miliki Bank Sampah Aktif

Reading time: 2 menit
DLH DKI menargetkan seluruh RW memiliki bank sampah aktif. Foto: DLH DKI Jakarta
DLH DKI menargetkan seluruh RW memiliki bank sampah aktif. Foto: DLH DKI Jakarta

Jakarta (Greeners) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta melaksanakan pelatihan bagi para pendamping bank sampah di seluruh kelurahan. Pelatihan ini sebagai upaya mewujudkan target satu Rukun Warga (RW) punya satu bank sampah aktif di wilayah Jakarta.

Program tersebut juga menjadi bagian dari strategi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperkuat gerakan pengurangan sampah dari sumbernya. Hal ini sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam ekonomi sirkular berbasis lingkungan.

Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan para pendamping bank sampah akan bekerja intensif selama dua bulan. Hal itu untuk membentuk sekaligus mengaktifkan kembali bank-bank sampah di wilayah masing-masing.

Menurutnya, keberadaan bank sampah menjadi sarana pengelolaan sampah yang efektif. Sebab, warga tidak hanya diajak memilah dan mengurangi sampah dari rumah, tetapi juga memperoleh manfaat ekonomi dari hasil pengelolaannya.

“Jakarta memiliki potensi besar menjadi kota percontohan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Indonesia. Jika seluruh RW memiliki bank sampah aktif dan warga konsisten memilah sampah dari rumah, maka kita tidak hanya menjaga kebersihan kota, tetapi juga membangun Jakarta yang berkelanjutan,” ujar Asep di Jakarta, Selasa (21/10).

Bank Sampah Wadah Kebersamaan

Sementara itu, Ketua Bank Sampah Budhi Luhur, Tutik Sri Susilowati, menekankan bahwa bank sampah bukan sekadar tempat menimbang atau menjual sampah, tetapi juga wadah kebersamaan warga dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan.

“Bank sampah adalah ruang belajar bagi masyarakat untuk menumbuhkan perilaku yang lebih peduli terhadap lingkungan. Karena itu, sosialisasi, pembinaan, dan pendampingan berkelanjutan menjadi kunci agar pengelolaan sampah berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata,” ungkapnya.

Senada, Ketua Umum Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI), Wilda Yanti, menegaskan pentingnya peran pendamping dalam memastikan optimalnya pengelolaan bank sampah di setiap wilayah. Menurutnya, komunikasi yang baik dengan warga serta edukasi berkelanjutan tentang pentingnya memilah sampah dari rumah merupakan kunci utama keberhasilan program ini.

“Dengan semakin banyak bank sampah yang aktif, warga Jakarta dapat berdaya melalui ekonomi hijau berbasis komunitas, sekaligus membantu mengurangi beban sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang,” tutup Wilda.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top