Ecoton Gelar Aksi Bebaskan Mangrove dari Lilitan Sampah Plastik di Wonorejo

Reading time: 2 menit
Aksi bebaskan mangrove. Foto: Ecoton
Aksi bebaskan mangrove. Foto: Ecoton

Jakarta (Greeners) – Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton) melakukan aksi bebaskan mangrove di Wonorejo, Jawa Timur melalui gerakan Make Mangrove Green Again (MAGER). Aksi ini bertujuan untuk membebaskan dan membersihkan akar-akar mangrove dari lilitan sampah plastik.

Sampah plastik yang menumpuk di pesisir Wonorejo menyebabkan sebagian pohon mangrove jenis api-api dan bakau jenis tinjang mati, karena akarnya terlilit plastik.

“Sampah plastik ini berasal dari Sungai Brantas, lalu nyantol di perakan mangrove, terjebak, dan akhirnya melilit akar-akar mangrove,” ungkap Koordinator Program Climate and Mangrove Ecoton, Thara Bening Sandrina dalam keterangan tertulisnya.

Aksi bebaskan mangrove ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Peneliti mikroplastik Ecoton, Rafika Aprilianti, menambahkan bahwa fenomena lilitan sampah plastik di mangrove mencerminkan buruknya sistem pengelolaan sampah di Jawa Timur. Hal ini menyebabkan banyak sungai, termasuk Sungai Brantas, tercemar sampah plastik dan terkontaminasi mikroplastik.

Ecoton Ajak Masyarakat Selamatkan Mangrove

Untuk mengampanyekan gerakan MAGER, Ecoton juga menggelar peluncuran program ini dalam acara car free day pada Minggu (10/8). Peluncuran ini bertepatan dengan Gebyar Hari Anak Nasional BK3S Jatim di depan kantor TV9, Jalan Darmo, Surabaya.

Dalam kegiatan tersebut, delapan relawan Ecoton membawa poster bertuliskan “Stop Plastic Pollution, Save Mangrove”. Mereka secara bergantian berorasi mengajak masyarakat Surabaya untuk berpartisipasi menyelamatkan mangrove Wonorejo.

“Mangrove berperan penting melindungi Kota Surabaya dari intrusi air laut, dan menjaga seafood di Pantai Timur dari kontaminasi logam berat serta polusi Sungai Brantas,” tambah Thara.

Kegiatan bersih-bersih ini juga akan dilakukan secara rutin setiap Sabtu dan Minggu. Salah satu kegiatan diikuti oleh satu keluarga asal Vancouver, Kanada.

Sharon Dodd, seorang dokter asal Kanada, menyampaikan bahwa upaya pembersihan sampah plastik di kawasan mangrove membutuhkan keterlibatan lebih banyak orang. Sebab, volume sampahnya sangat besar.

Selain itu, ia mengingatkan terkait ancaman sampah plastik yang akan mengurai menjadi mikroplastik bisa membahayakan kesehatan. Bersama tiga anak dan suaminya, Sharon antusias memunggut sampah plastik yang melilit di akar-akar pohon api-api.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top