Kaum Muda Lintas Iman dan Difabel Susuri Jakarta Suarakan Keadilan Iklim

Reading time: 2 menit
Kaum muda lintas iman dan difabel menyusuri Jakarta untuk menyuarakan keadilan iklim. Foto: GreenFaith Indonesia
Kaum muda lintas iman dan difabel menyusuri Jakarta untuk menyuarakan keadilan iklim. Foto: GreenFaith Indonesia

Jakarta (Greeners) – Eco Bhinneka Muhammadiyah, HIDIMU (Himpunan Difabel Muhammadiyah) Pusat, GreenFaith berjalan kaki menapaki rute bersejarah di Jakarta dalam kegiatan Walk for Peace and Climate Justice, Sabtu (5/7). Aksi damai ini sebagai seruan bahwa keadilan iklim merupakan hak setiap manusia, termasuk disabilitas.

Sebanyak 50 peserta mengikuti kegiatan ini. Mereka mulai berjalan kaki dari Gereja Katedral Jakarta. Kemudian, menelusuri Terowongan Silaturahim, Masjid Istiqlal, lalu berakhir di Pura Adhitya Jaya Rawamangun.

Ketiga rumah ibadah tersebut menjadi simbol toleransi dan kerukunan yang menguat, sekaligus pengingat bahwa krisis iklim menuntut persatuan dan tindakan lintas iman dan menjadi hak semua umat tanpa terkecuali.

“Perdamaian akan terwujud bila keadilan lingkungan dan sosial dirasakan oleh semua warga, termasuk difabel dan kelompok rentan,” ujar Direktur Eco Bhinneka Muhammadiyah sekaligus Koordinator Nasional GreenFaith Indonesia, Hening Parlan.

BACA JUGA: GreenFaith Ajak Pemuda Gereja Protestan Pelajari Isu Lingkungan

Sejumlah tokoh lintas agama turut menyampaikan pesan kebersamaan. Romo Macarius Maharsono Probho, SJ, menegaskan bahwa Pancasila adalah napas bersama.

“Gerakan kecil seperti ini harus terus dihidupkan agar kemanusiaan yang adil dan beradab tidak hanya menjadi jargon, tetapi denyut nadi kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Gereja Katedral Jakarta juga kini telah menggunakan 30 persen energi surya. Bahkan, menjadi katedral pertama di Indoneia yang memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Humas Gereja Katedral Jakarta, Susiana Suwandi mengatakan bahwa pihaknya juga sudah menyediakan akses bagi penyandang disabilitas. Ini sebagai wujud iman yang berpihak pada bumi.

Deklarasi Keadilan Iklim

Sementara itu, ada momen yang penting pada kegiatan ini. Salah satunya yaitu pembacaan Deklarasi Orang Muda Lintas Iman untuk Keadilan Iklim dan Gender di dalam Terowongan Silaturahim. Deklarasi tersebut memuat empat komitmen utama. Di antaranya transformasi ekologis yang inklusif, penguatan kepemimpinan inklusif dalam aksi iklim, solidaritas lintas iman untuk bumi, dan perlindungan kelompok rentan.

Hening mengungkapkan bahwa deklarasi di Terowongan Silaturahim menjadi penanda kuat komitmen bersama. Komitmen ini bertujuan menjadikan toleransi, keadilan sosial, dan keadilan iklim sebagai pondasi gerakan kolektif lintas iman.

“Deklarasi ini juga menegaskan bahwa perjuangan menuju keadilan iklim tidak boleh meninggalkan siapa pun. Kelompok disabilitas, anak muda, dan perempuan harus menjadi aktor utama perubahan,” kata Hening.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top