Jakarta (Greeners) – Kota Bandung ternyata masih menjadi destinasi favorit kunjungan masyarakat Jakarta. Pada Rabu, tanggal 23 Desember 2015 lalu saja, gerbang Tol Pasteur Jasa Marga cabang Purbaleunyi mencatat, jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Bandung sebanyak 16.000 kendaraan yang masuk ke kota Bandung, sebagian besar masih didominasi oleh kendaraan dari Jakarta.
Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial kepada Greeners mengatakan, Kota Bandung sendiri sudah siap sejak jauh hari mengantisipasi lonjakan pengunjung yang masuk ke kota Bandung, apalagi saat liburan seperti ini.
“Kami sudah melakukan antisipasi untuk hal ini terutama meningkatkan kordinasi dari setiap unsur daerah. Kedatangan banyak pengunjung dari kota tetangga ini cenderung akan membawa masalah sosial seperti sampah dan kemacetan. Makanya kami selalu meningkatkan komunikasi dan kordinasi baik dengan kepolisian, TNI dan pihak-pihak terkait,” katanya, Jakarta, Sabtu (26/12).
Selain itu, pihaknya juga sudah memberikan arahan hingga tingkat camat dan lurah karena masuknya ribuan pengunjung ini pasti akan masuk ke beberapa wilayah di bawah camat dan lurah. Hal tersebut, tuturnya, sudah masuk dalam Sistem Operasional Kerja (SOP) di pemerintahannya.
“Kalau untuk situasi khusus yang pemerintah Bandung lakukan sih belum ada ya karena kemarin kita sudah habis-habisan di ulang tahun Bandung itu,” tambahnya lagi.
Oded berharap, para pengunjung yang datang ke Kota Bandung bisa turut menjaga kebersihan dan ketertiban selama berada di Kota Bandung. Ia juga mengimbau agar para wisatawan tersebut dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi selama berada di Kota Kembang dan beralih menggunakan kendaraan umum.
Dihubungi terpisah, Kepala Hubungan Masyarakat PT Jasa Marga, Wasta Gunadi mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan seperti Polda Metro Jaya dan Kepolisian Resor setempat seperti Polres Bogor, Polres Karawang dan pengelola tempat istirahat di jalan tol untuk melakukan rekayasa lalu lintas, seperti contra flow, buka tutup tempat peristirahatan di lokasi rawan macet, dan prioritas pembukaan lajur. Hal-hal itu akan ditingkatkan khususnya untuk mengantisipasi lonjakan arus balik.
“Pada Rabu (23/12) kemarin, jumlah kendaraan yang masuk Tol Cikarang saja sampai 104.000 kendaraan. Padahal jika hari biasa, jumlah kendaraan yang melintas sekitar 76.000. Rekayasa buka tutup tempat peristirahatan biasanya akan dilakukan di Kilometer (KM) 19, KM 33, dan KM 39 arah Cikampek. Sebab, berdasarkan pantauan sejak Rabu malam kemarin, antrean kendaraan terjadi karena tersendatnya arus masuk keluar kendaraan di tempat peristirahatan itu,” jelasnya.
Sementara itu, Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian Yaasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan bahwa pengguna jalan tol bisa saja melakukan tuntutan kepada PT Jasa Marga karena kemacetan yang mencapai belasan jam itu telah merugikan konsumen jalan tol, baik kerugian materiil dan atau kerugian immateriil.
Penulis: Danny Kosasih











































