tenaga surya
Jakarta (Greeners) – Indonesia menempati peringkat kedua dunia dalam potensi pengembangan energi surya di atas lahan bekas tambang batu bara, dengan estimasi kapasitas mencapai 59,45 gigawatt (GW). Namun hingga kini, […]
Jakarta (Greeners) – Tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menggagas panel surya roll dengan memanfaatkan limbah plastik sebagai salah satu komponennya. Mereka adalah Afra Moedya Abadi, Tiffany Liuvinia dan […]
Dua insinyur dari Landmark University Nigeria, Clement A. Komolafe dan Clinton E. Okonkwo, berhasil mengembangkan teknologi ramah lingkungan untuk memasak. Mereka telah menciptakan oven bertenaga surya yang hemat energi dan […]
Jakarta (Greeners) – Pemerintah Kota Bekasi bersama Waste4Change meresmikan fasilitas pemilahan sampah dan perahu See Hamster buatan Jerman pembersih sungai di Kali Bekasi. Aksi ini sekaligus mengingatkan seluruh elemen masyarakat […]
Perahu ini memanfaatkan sumber energi terbarukan, yaitu energi surya sebagai energi pendukung untuk mengisi daya baterai pada motor listrik.
Nama Maladewa atau Maldives mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pecinta traveling di seluruh penjuru dunia. Negara yang terdiri dari kumpulan atol (suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) […]
Jakarta (Greeners) – Light Up Indonesia yang digagas oleh Weston Energy, salah satu Sociopreneur Enthusiast yang bergerak dalam bidang Green Jobs, akan membantu masyarakat yang berada di daerah terpencil Metawai […]
Untuk mengurangi penggunaan listrik di bandara, sebuah bandara di India memanfaatkan tenaga surya. Bandara ini diklaim sebagai bandara bertenaga surya pertama di dunia.
Menurut data dari Facebook, jejak karbon perusahaannya pada tahun 2017 telah mencapai 979.000 metrik ton. Namun upaya Facebook untuk mengurangi jejak karbon pada seluruh kegiatan perusahaannya terbilang sangat serius.
Kereta api listrik memang dianggap sebagai alat transportasi cepat, ramah lingkungan dan minim polusi. Di Australia kini sudah ada perusahaan kereta pertama di dunia yang memproduksi kereta bertenaga surya.
Mahasiswa teknik Universitas Al Azhar Gaza terpanggil untuk menyelesaikan permasalahan kelangkaan bahan bakar dan sulitnya transportasi umum di Gaza dengan menciptakan mobil bertenaga surya.
Seorang profesor dari MIT bernama David Wilson, menciptakan sebuah alat pembakaran bertenaga surya yang bisa digunakan di malam hari. Alat ini tidak lama lagi akan beredar di pasaran.
Sekarang para pesepeda dan pendaki gunung tak perlu cemas saat memenuhi kebutuhan airnya selama bertualang. Perusahaan Fontus merancang sebuah desain botol minum yang bisa mengisi sendiri airnya.
















