Indonesia dikenal sebagai negara maritim karena memiliki wilayah perairan yang luas dan banyak masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Dalam melakukan rutinitasnya, nelayan membutuhkan perahu sebagai alat transportasi menuju suatu lokasi untuk mengambil ikan tangkapan. Namun, selama ini kebanyakan nelayan masih menggunakan perahu dengan mesin diesel yang memakai Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk menjalankan perahunya.
Penggunaan bahan bakar fosil sebagai penggerak mesin tak jarang dapat menimbulkan pencemaran laut dan udara karena asap yang dihasilkan. Selain itu, pembelian BBM juga dapat menambah pengeluaran para nelayan mengingat harganya yang tidak murah. Efek lain dari pemakaian mesin diesel adalah dapat membuat perahu yang nelayan gunakan mengeluarkan suara bising sehingga membuat ikan yang akan ditangkap merasa terganggu.
Baca juga: Arsitektur Butik dari Bahan Tak Terpakai
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas Hang Tuah Surabaya (2019) meneliti tentang pembuatan perahu nelayan yang ramah lingkungan. Perahu ini memanfaatkan sumber energi terbarukan, yaitu energi surya sebagai energi pendukung untuk mengisi daya baterai pada motor listrik.
Motor listrik yang digunakan sebagai penggerak adalah inovasi yang memiliki tegangan 12 volt dan berkapasitas daya 250 watt. Untuk mengaktifkannya diperlukan baterai sebagai sumber listrik. Baterai yang digunakan merupakan aki jenis deep cycle 12 volt yang bisa digunakan secara langsung oleh motor karena memiliki tegangan yang sama tanpa memerlukan pengonversi tambahan. Baterai juga akan didukung oleh panel surya sebagai alat penyuplai daya.
Panel surya yang akan digunakan berjumlah dua buah. Untuk mendapatkan daya, panel surya hanya bisa disinari dalam waktu tiga jam sehari agar mampu mengisi 60 persen dari kebutuhan baterai. Agar terisi penuh dibutuhkan penyinaran panel surya selama dua hari berturut-turut sehingga bisa dijadikan daya penggerak motor listrik perahu selama dua jam.
Perahu yang berkapasitas dua orang ini dirancang dengan tinggi tiga meter dan lebar satu meter. Pembuatan perahu bertenaga surya ini tidak memprioritaskan kecepatan pergerakan karena pemakiannya hanya difokuskan bagi nelayan. Dalam sekali penggunaan, perahu ini didesain mampu bertahan selama dua jam dan.
Baca juga: Sepatu Anak Berbahan Dasar Limbah
Meski dinilai ramah lingkungan dan ditujukkan khusus bagi para nelayan, perahu yang menggunakan motor listrik dengan bantuan baterai berisi daya dari panel surya ini memiliki kekurangan karena kemampuan bertahan yang dinilai tidak begitu lama. Sementara dalam melakukan pekerjaannya, nelayan membutuhkan waktu lebih banyak sehingga penggunaan panel surya dinilai kurang efektif untuk saat ini.
Penulis: Krisda Tiofani