Asosiasi Guna Ulang Indonesia Resmi Diluncurkan

Reading time: 2 menit
Peluncuran Asosiasi Guna Ulang Indonesia. Foto: AGUNI
Peluncuran Asosiasi Guna Ulang Indonesia. Foto: AGUNI

Jakarta (Greeners) – Asosiasi Guna Ulang Indonesia (AGUNI) resmi diluncurkan pada Jumat (25/7) di Jakarta. Kehadiran AGUNI bertujuan untuk memperkuat dan mendorong terbentuknya sistem guna ulang yang berkelanjutan, untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai.

AGUNI mewadahi berbagai pelaku usaha guna ulang dari berbagai kota di Indonesia, mulai dari skala mikro hingga startup berbasis teknologi. AGUNI memiliki visi besar untuk menciptakan transisi sistemik menuju solusi guna ulang sebagai norma baru dalam konsumsi dan distribusi produk di Indonesia.

Para anggota AGUNI terdiri dari YAGI, Hepi Circle, Alner, Kecipir, Toko Organis, Pokka-Refilin, Siba Klasik, Toko Cura’, Balikin, Izifill, Taksu Reuse, Enviu Indonesia, dan Dietplastik Indonesia. Layanan dari para anggota ini berbeda-beda. Mulai dari penyewaan alat makan, isi ulang produk rumah tangga, hingga produk kecantikan dengan kemasan yang dapat pelanggan kembalikan.

Sebelumnya, inisiatif AGUNI berawal dari Reuse Special Interest Group, sebuah inisiatif yang terbentuk pada tahun 2022 oleh Dietplastik Indonesia dan Enviu. Kehadiran AGUNI ini juga untuk mendorong perubahan sistemik agar pendekatan guna ulang dapat diadopsi secara luas, terintegrasi, dan memiliki standar yang jelas di Indonesia.

Direktur Dietplastik Indonesia, Tiza Mafira mengatakan bahwa pada tahun 2022, pihaknya bersama Enviu Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jakarta memulai program Guna Ulang Jakarta. Dari program ini, mereka punya harapan bisa membangun ekosistem reuse yang memungkinkan gaya hidup guna ulang menjadi hal
yang lumrah di masyarakat.

“Dalam prosesnya, lahirlah Reuse Special Interest Group—wadah kolaboratif bagi organisasi dan pelaku bisnis guna ulang yang kini bertransformasi menjadi asosiasi resmi untuk memperkuat sistem guna ulang di Indonesia,” ujar Tiza di Jakarta.

AGUNI Kuatkan Solusi Guna Ulang

AGUNI juga memiliki fokus utama, yaitu mempromosikan solusi guna ulang sebagai solusi utama mengatasi polusi plastik. Mereka juga akan menguatkan kapasitas anggota untuk akselerasi solusi guna ulang.

Selain itu, AGUNI akan fokus mengembangkan model dan standar usaha berbasis prinsip guna ulang. Kemudian, akan menguatkan kerja sama di tingkat nasional dan global.

Ni Luh Sri Junantari dari Taksu Reuse mengatakan dengan adanya AGUNI, pihaknya bisa bergerak bersama untuk
mengarusutamakan guna ulang menjadi bagian dari gaya hidup. Ia juga berharap guna ulang menjadi prioritas pemerintah untuk solusi pengurangan sampah dan mengedepankan upaya di hulu.

“Dengan upaya Taksu Reuse, kami ingin menunjukkan bahwa guna ulang adalah upaya kembali ke akar kita sebagai manusia dengan menyesuaikan cara berkonsumsi yang mengikuti perkembangan zaman,” ucap Ni Luh.

Guna Ulang Tumbuhkan Ekonomi

Dietplastik Indonesia juga telah melakukan berbagai kajian sistem guna ulang. Kajian tersebut mencakup dampak ekonomi, regulasi, dan standar kesehatan serta keamanan yang sangat diperhatikan oleh konsumen.

Menurut Tiza, sistem guna ulang adalah sistem dan infrastruktur besar yang berpotensi menumbuhkan ekonomi. Bahkan, bisa menambah lapangan pekerjaan dengan dukungan kebijakan yang sesuai.

“Dengan terbentuknya AGUNI, kami berkumpul untuk menyatukan kekuatan sehingga perubahan sistemik itu benar-benar terjadi dalam waktu lebih cepat,” ujar Tiza.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top