Jakarta (Greeners) – IPB University meluncurkan tiga inovasi teknologi unggulan hasil riset di bidang pertanian. Hal itu guna memperkuat ketahanan pangan nasional. Inovasi tersebut meliputi Komunitas Stasiun Cuaca Otomatis (Automatic Weather Station Community/AWS-Community). Kemudian, empat varietas padi unggul yaitu IPB 12S, 13S, 14S, dan 15S, serta robot cerdas pendeteksi penyakit tanaman cabai berbasis kecerdasan buatan (AI).
Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim, Ernan Rustiadi mengatakan, ketiga inovasi teknologi ini dapat mendukung ketahanan pangan nasional. Hal itu melalui penerapan teknologi berbasis data dan kecerdasan buatan.
βIni sebagai komitmen IPB University dalam menjawab tantangan pertanian modern melalui inovasi. Kami berkomitmen agar inovasi-inovasi ini tidak hanya menjadi capaian akademik, melainkan juga berdampak nyata bagi masyarakat dan pembangunan pertanian nasional,β ujar Ernan di Bogor, Rabu (14/5).
BACA JUGA: Cegah Kepunahan, Dosen IPB Gelar Pelatihan Budi Daya Ikan Sidat
Saat ini, IPB juga memiliki lebih dari 1.000 inovasi yang secara bertahap akan diperkenalkan kepada publik. Rektor IPB University, Arif Satria mengatakan, “Melalui peluncuran yang semakin rutin, kami berharap hasil riset ini dapat segera masyarakat rasakan manfaatnya, terutama para petani.β
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara hasil riset dengan pemanfaatan nyata di lapangan. Khususnya, untuk varietas padi unggul yang telah dikembangkan di 26 provinsi.
Dukungan Kementan
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengapresiasi IPB University atas kontribusinya dalam pengembangan teknologi pertanian. Ia menegaskan kesiapan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mendukung adopsi inovasi perguruan tinggi di tingkat nasional.
βKementan siap membeli benih unggul hasil penelitian IPB, termasuk varietas padi baru, untuk memenuhi kebutuhan 11 juta hektare lahan pertanian setiap tahun,β ujarnya.
Bahkan, Sudaryono juga mengumumkan inisiatif pribadinya untuk membeli dan menyumbangkan 10 unit AWS-Community, serta beberapa robot pendeteksi penyakit cabai.
BACA JUGA: Bioteknologi Bisa Tingkatkan Produksi Hingga Triliunan Rupiah
Ia juga menekankan pentingnya pengembangan sistem pertanian berbasis data dan AI. Ia mendorong agar hasil riset disederhanakan dan dikemas agar mudah dipahami dan digunakan oleh petani.
βJangan sampai inovasi kalah dengan konten viral yang tidak berbasis data. Kita harus dorong teknologi dari perguruan tinggi agar benar-benar sampai ke tangan petani,β tegasnya.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia